2024-07-22 08:56:02 | category : BIS | company id : COMD
20331907 IQPlus, (22/7) - Harga minyak naik pada awal perdagangan Senin karena investor terus mewaspadai tanda-tanda siklus penurunan suku bunga yang diperkirakan akan dimulai pada bulan September. Harga minyak mentah Brent naik 48 sen, atau 0,57%, menjadi $83,10 per barel pada pukul 00.35 GMT, dan harga minyak mentah AS naik 48 sen, atau 0,57%, menjadi $83,10 per barel pada pukul 00.35 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 42 sen, atau 0,52%, menjadi $80,55. "Sejak pertemuan FOMC bulan Juni, data inflasi dan pasar tenaga kerja telah mengisyaratkan bahwa disinflasi dan penyeimbangan kembali pasar tenaga kerja telah terjadi, yang kami perkirakan akan memungkinkan The Fed untuk memulai siklus penurunan suku bunganya pada bulan September," kata ANZ Research dalam sebuah catatan. U.S. Federal Reserve selanjutnya akan mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai suku bunga pada tanggal 30-31 Juli, di mana investor memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah, sambil mencari sinyal penurunan suku bunga di akhir tahun. Di bidang politik, AS Presiden Joe Biden membatalkan upayanya untuk terpilih kembali pada hari Minggu di bawah tekanan dari rekan-rekan Demokrat dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari partai tersebut untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik pada bulan November. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih lambat dari perkiraan sebesar 4,7% pada kuartal kedua memicu kekhawatiran pekan lalu mengenai permintaan minyak negara tersebut dan terus membebani harga. Pada hari Minggu, Tiongkok merilis dokumen kebijakan yang menguraikan ambisinya, mulai dari mengembangkan industri maju hingga memperbaiki lingkungan bisnis, dan para analis tidak melihat adanya tanda-tanda perubahan struktural dalam waktu dekat di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut. (end/Reuters)
