News

BANK SENTRAL SINGAPURA DIPREDIKSI PERTAHANKAN KEBIJAKAN MONETER DI TENGAH RISIKO INFLASI

2024-07-24 10:23:39 | category : BIS | company id : INEW

20537326 IQPlus, (24/7) - Bank sentral Singapura diperkirakan mempertahankan kebijakan moneternya atau tidak berubah pada minggu ini. Selain itu, menunda pengaturan pelonggaran di tengah masih adanya risiko terhadap prospek inflasi yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik. Dari 10 analis yang disurvei oleh Reuters, sembilan memperkirakan Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan menunda perubahan kebijakannya pada tinjauan yang dijadwalkan pada Jumat, 26 Juli. "MAS sepertinya tidak terburu-buru untuk melonggarkan penetapan kebijakan, dengan inflasi inti masih di atas target lemahnya sebesar dua persen," kata Analis Mata Uang Senior di Riset Pasar Global MUFG Lloyd Chan, dikutip dari The Business Times, Rabu, 24 Juli 2024. "Kami memperkirakan inflasi inti hanya akan kembali ke level dua persen pada awal 2025, sementara terdapat risiko positif terhadap inflasi akibat kenaikan biaya pengangkutan global dan ketegangan geopolitik," tambahnya. "Selain itu, pertumbuhan ekonomi Singapura meningkat pada kuartal kedua, sementara indikator-indikator utama menunjukkan momentum pertumbuhan akan membaik dalam beberapa bulan mendatang," tuturnya. Inflasi di pusat keuangan Asia ini masih stagnan. Meskipun angka tersebut menurun dari puncaknya sebesar 5,5 persen pada awal 2023, namun angka tersebut tetap berada pada angka 3,1 persen tahun-ke-tahun selama April hingga Mei dan turun menjadi 2,9 persen pada Juni. Direktur Pelaksana MAS Chia Der Jiun memperkirakan inflasi inti akan tetap berada pada jalur disinflasi dan menurun secara lebih signifikan pada kuartal keempat. "Diperkirakan mencapai sekitar dua persen pada 2025, jika tidak terjadi guncangan lebih lanjut," pungkas Chia. (end/ba)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900