2024-07-25 13:27:54 | category : BIS | company id : INEW
20648368 IQPlus, (25/7) - Bursa saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada hari Kamis ini dengan fokus pada pendapatan perusahaan dan aksi jual di Wall Street. FTSE 100 Inggris diperkirakan dibuka 19 poin lebih rendah pada 8,132 poin, menurut data IG, dengan DAX Jerman dan CAC 40 Prancis turun masing-masing sebesar 80 poin dan 45 poin. MIB Italia terlihat turun 289 poin. Stoxx 600 pan-Eropa indeks ditutup 0,6% lebih rendah pada hari Rabu karena musim laporan laba kuartal kedua meningkat. Setelah bank-bank Eropa menjadi sorotan, investor kini menilai kinerja perusahaan-perusahaan termasuk raksasa barang konsumen Nestle dan Unilever, pembuat mobil Stellantis dan Renault , Grup mewah Prancis Kering serta perusahaan layanan kesehatan Swiss, Roche. Data mengenai kepercayaan konsumen Jerman dan aktivitas bisnis zona euro dan Inggris akan dirilis menjelang laporan produk domestik bruto kuartal kedua zona euro minggu depan. Perhatian juga akan tertuju pada aksi jual yang didorong oleh teknologi di AS, yang mengakibatkan Nasdaq Composite dan S&P 500 mencatatkan sesi terburuk mereka sejak tahun 2022. Analis mencatat adanya rotasi pasar dari saham-saham berkapitalisasi besar ke area pasar yang lebih bersiklus sepanjang minggu lalu, yang diperburuk pada hari Rabu ketika pendapatan dari Alphabet dan Tesla mengecewakan. "Pasar mengalami kemerosotan besar-besaran kemarin, karena kombinasi dari pendapatan yang lemah dan data yang buruk mempengaruhi sentimen investor," kata ahli strategi Deutsche Bank dalam catatannya pada hari Kamis. "Hal ini menyebabkan beberapa kerugian yang sangat besar, dengan Magnificent 7 (-5,88%) mencatat hari terburuknya sejak September 2022, meninggalkannya di wilayah koreksi teknis setelah jatuh lebih dari -10% dari rekornya dua minggu sebelumnya". Saham-saham di Asia-Pasifik melemah akibat aksi global. Nikkei 225 Jepang anjlok 3%, sementara yen menguat terhadap dolar AS setelah Reuters melaporkan bahwa Bank of Japan diperkirakan akan membahas kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan. (end/cnbc)
