2024-07-25 13:57:06 | category : BIS | company id : INEW
20650028 IQPlus, (25/7) - Produksi mobil di Thailand turun 20,11 persen pada bulan Juni 2024 dibandingkan tahun sebelumnya karena aturan pembiayaan yang lebih ketat dan utang konsumen yang tinggi, dan produksi setahun penuh diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2023, Federasi Industri Thailand (FTI) mengatakan pada hari Kamis. Angka tersebut dibandingkan dengan penurunan tahun-ke-tahun pada bulan Mei sebesar 16,19 persen. Pada periode Januari hingga Juni, produksi mobil mengalami kontraksi 17,39 persen dari tahun sebelumnya menjadi 761.240 unit, kata federasi. "Langkah-langkah yang lebih ketat untuk persetujuan kredit dari lembaga keuangan, ditambah dengan utang rumah tangga yang mendekati 90 persen PDB, menyebabkan tingkat penolakan yang lebih tinggi terhadap pinjaman mobil," kata Surapong Paisitpattanapong, juru bicara divisi industri otomotif FTI. Penjualan mobil domestik turun 26,04 persen pada bulan Juni dari tahun sebelumnya, setelah penurunan tahunan sebesar 23,38 persen pada bulan Mei, kata federasi. Federasi menurunkan target penjualan domestik menjadi 550.000 kendaraan dari perkiraan sebelumnya sebesar 750.000 unit. Mereka juga memangkas target produksinya menjadi 1,7 juta unit tahun ini, turun dari 1,9 juta kendaraan pada sebelumnya. Pada tahun 2023, Thailand memproduksi 1,8 juta kendaraan. Ekspor mobil masih terlihat sebesar 1,2 juta kendaraan tahun ini. Thailand adalah pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara dan basis ekspor bagi beberapa produsen mobil terkemuka dunia, termasuk Toyota dan Honda, dengan truk pikap di antara kendaraan utama yang diproduksi. (end/Reuters)
