2024-07-26 11:24:31 | category : BIS | company id : INEW
20740839 IQPlus, (26/7) - Pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan meningkat pada kuartal kedua yang didorong oleh belanja konsumen yang solid dan peningkatan persediaan. Namun laju ekspansi masih akan menjaga ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada September tetap utuh. Laporan awal Departemen Perdagangan mengenai produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua juga diperkirakan menunjukkan inflasi melambat secara signifikan pada kuartal terakhir, dengan angka di bawah tiga persen pada semua ukuran, kabar baik bagi pejabat bank sentral AS menjelang pertemuan kebijakan dua hari mereka pada minggu depan. Perekonomian, yang terus mengungguli negara-negara lain di dunia meskipun ada kenaikan suku bunga yang besar dari The Fed pada 2022 dan 2023, tetap didukung oleh ketahanan pasar tenaga kerja bahkan ketika tingkat pengangguran telah meningkat ke level tertinggi dalam dua setengah tahun sebesar 4,1%. "Ekspansi ekonomi mengikuti prospek Goldilocks, yaitu pertumbuhan yang lebih lambat dan tingkat inflasi yang lebih rendah. Belanja konsumen membuat segala sesuatunya tetap berjalan," kata Brian Bethune, profesor ekonomi di Boston College, dikutip dari Reuters, Jumat, 26 Juli 2024. Produk domestik bruto kemungkinan meningkat pada tingkat tahunan 2,0% pada kuartal terakhir, menurut survei ekonom Reuters. Angka ini akan berada sedikit di atas angka 1,8% yang dianggap oleh pejabat The Fed sebagai angka pertumbuhan non-inflasi. Perkiraan berkisar dari tingkat 1,1% hingga kecepatan 3,4%. Namun survei tersebut dilakukan sebelum data indikator lanjutan, yang menunjukkan defisit perdagangan barang menyempit di Juni dan persediaan ritel dan grosir meningkat. Data tersebut mendorong bank sentral AS di Atlanta untuk memangkas estimasi PDB kuartal kedua menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,7%. (end/ba)
