News

HARGA KONSUMEN AUSTRALIA NAIK LEBIHI PERKIRAAN DI JULI

2025-08-27 09:38:39 | category : BIS | company id : INEW

23834700 IQPlus, (27/8) - Harga konsumen Australia melonjak jauh lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Juli karena harga listrik melonjak akibat waktu pemberian rabat pemerintah, yang telah meningkatkan volatilitas pada seri tahun ini. Dolar Australia kembali menguat di atas 65 sen, sementara obligasi berjangka tiga tahun turun 4,5 tick menjadi 96,55, level terendah dalam tiga minggu, meskipun investor masih yakin bahwa Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga berikutnya pada bulan November. Data dari Biro Statistik Australia pada hari Rabu menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) bulanannya naik 2,8% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya, naik dari 1,9% pada bulan Juni dan jauh di atas perkiraan median sebesar 2,3%. Inflasi inti rata-rata terpangkas berada di angka 2,7% tahunan pada bulan Juli, naik dari 2,1% pada bulan Juni. Inflasi inti yang tidak memperhitungkan barang-barang volatil dan perjalanan liburan naik menjadi 3,2%, dari 2,5%. Pada bulan tersebut, IHK naik 0,9% dari bulan Juni. Biro tersebut menyatakan lonjakan tersebut didorong oleh harga listrik, yang melonjak 13% pada bulan Juli karena rumah tangga di negara bagian New South Wales dan Wilayah Ibu Kota Australia tidak menerima rabat listrik dari pemerintah federal. "Ini berarti rumah tangga tersebut memiliki biaya listrik yang lebih tinggi pada bulan Juli. Selain itu, harga naik karena tinjauan harga listrik tahunan yang mulai berlaku," kata Michelle Marquardt, kepala statistik harga. Ia menambahkan bahwa rumah tangga tersebut akan menerima rabat pada bulan Agustus. RBA memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya bulan ini dan membuka peluang pelonggaran kebijakan lebih lanjut seiring meredanya inflasi. Dewan tersebut menyatakan bahwa laju pelonggaran selama tahun depan dapat berlangsung secara bertahap atau lebih cepat, tergantung pada perkembangan data ekonomi. RBA memperkirakan inflasi umum yang mencapai 2,1% pada kuartal terakhir akan naik menjadi 3,1% pada pertengahan tahun depan seiring meredanya rabat listrik. Namun, inflasi inti diperkirakan akan tetap berada di kisaran 2,6% selama beberapa tahun mendatang. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com