2024-10-22 11:16:41 | category : BIS | company id : EKOM
29540490 IQPlus, (22/10) - Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka diharapkan menyusun kebijakan yang tepat bagi pekerja informal salah satunya di industri transportasi berbasis aplikasi (ride hailing). Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah mengatakan,saat ini banyak angkatan kerja yang tidak terserap oleh sektor-sektor formal sehingga banyak dari angkatan kerja yang memilih bekerja di sektor informal yang antara lain buruh harian, pekerja borongan pabrik, atau juga sebagai Gig Worker (pekerja lepas) seperti ojek online (ojol) atau taksi online. "Saat ini ekonomi RI hanya mampu menyerap sekitar 200 ribu tenaga sektor formal setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi. Sehingga dengan PDB di kisaran 5 persen maka sektor formal hanya mampu menyerap sekitar 1-1,2 juta tenaga kerja per tahun," kata Piter dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Pertumbuhan angkatan kerja baru setiap tahunnya berkisar antara 3- 4 juta, katanya, sementara ketersediaan lapangan kerja formal hanya mampu menyerap sekitar 1 juta tenaga kerja. Dampak ketidakseimbangan antara pertumbuhan lapangan kerja formal dengan pertumbuhan angkatan kerja inilah yang membuat banyak angkatan kerja yang memilih pekerjaan informal seperti ojol sebagai penopang biaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Segara Research Institute bertajuk "Potret Beban Kerja Dan Penghasilan Pekerja Informal di Indonesia" menunjukan bahwa pekerjaan informal sebagai pengemudi taksi online dan pengemudi ojol menyerap lulusan S1 tertinggi dibandingkan pekerjaan informal lainnya. (end/ant)