2024-10-24 08:47:07 | category : BIS | company id : INEW
29731505 IQPlus, (24/10) - Para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) berbeda pendapat tentang perlunya mempertimbangkan pemangkasan suku bunga besar-besaran setengah poin pada Desember. Bahkan ketika risiko penurunan mendominasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Komentar tersebut muncul tak lama setelah ECB memangkas suku bunga berturut-turut untuk pertama kalinya dalam 13 tahun pada pertemuannya di Oktober. Langkah tersebut, yang menandai pemangkasan suku bunga kuartal ketiga oleh bank sentral tahun ini, telah sepenuhnya diperhitungkan oleh pasar setelah para pembuat keputusan menandai berkurangnya risiko inflasi dan melemahnya prospek pertumbuhan. "Yang sebenarnya adalah bahwa angka inflasi pada September sangat rendah, jauh lebih rendah dari yang kami harapkan. Kita perlu memasukkannya ke dalam cerita kita," kata Kepala Bank Sentral Portugal Mario Centeno, dikutip dari CNBC International, Kamis, 24 Oktober 2024. "Setelah itu, kita perlu melihat data yang masuk, tren data yang telah kita amati dan tentu saja 50 basis poin dapat menjadi pertimbangan karena kita terus bergantung pada data dan data yang kita peroleh mengarah ke arah itu," tambahnya. Inflasi di zona euro baru-baru ini direvisi menjadi 1,7% pada September, turun dari perkiraan resmi sebelumnya sebesar 1,8%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka 2,2% pada Agustus. September adalah bulan pertama ketika inflasi di zona euro turun di bawah target 2% ECB sejak Juni 2021, menandai berakhirnya pertumbuhan harga yang berlebihan. Bersama Centeno, anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa Belanda Klaas Knot mengatakan penurunan suku bunga setengah poin tidak dapat dikesampingkan pada pertemuan ECB di Desember. Namun, ia menambahkan, langkah tersebut akan memerlukan beberapa penurunan data. "Saya rasa kami cukup yakin inflasi akan kembali ke target 2% kami di tahun depan," pungkas Knot. (end/ba)
