2024-10-24 15:35:39 | category : BIS | company id : EKOM
29756086 IQPlus, (24/10) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat tren ekspor perikanan Indonesia ke pasar global surplus sepanjang lima tahun terakhir pada periode 2018-2023. "Jadi neraca kita adalah surplus karena impor kita hanya 0,65 - 0,7 miliar dolar AS, kecil itu pun hanya memenuhi pasar-pasar horeka di mana jenis-jenis ikannya tidak tersedia di Indonesia," ujar Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Ishartini di Jakarta, Kamis. Kalau melihat dari tren ekspor produk perikanan Indonesia selama lima tahun terakhir, pada tahun 2018 tercatat ekspor 4,86 miliar dolar AS, kemudian pada 2019 tercatat 4,94 miliar dolar AS, tahun 2020 tercatat 5,21 miliar dolar AS, tahun 2021 sebesar 5,72 miliar dolar AS, lalu pada tahun 2022 menjadi yang tertinggi di mana ekspor Indonesia tembus sebesar 6,24 miliar dolar AS, kemudian pada tahun 2023 sebesar 5,63 miliar dolar AS. Adapun tiga komoditas ekspor Indonesia terbesar yakni udang yang mencapai 1,73 miliar dolar AS, kemudian tuna-tongkol-cakalang sebesar 927,1 juta dolar AS, dan cumi-sotong-gurita sebesar 762,5 juta dolar AS. Sedangkan melihat dari tren impor selama lima tahun terakhir, pada tahun 2018 dan 2019 tercatat sebesar 0,43 miliar dolar AS, tahun 2020 sebesar 0,41 miliar dolar AS, tahun 2021 sebesar 0,48 miliar dolar AS, tahun 2022 sebesar 0,7 miliar dolar AS, dan pada tahun 2023 sebesar 0,65 miliar dolar AS. Tiga komoditas impor Indonesia untuk produk perikanan yakni ikan makarel mencapai 136,9 juta dolar AS, salmon sebesar 76,49 juta dolar AS, dan kepiting 72,08 juta dolar AS. (end/ant)