News

HARGA MINYAK NAIK USAI PERSEDIAAN AS MENUNJUKKAN PENURUNAN

2024-10-31 07:11:22 | category : BIS | company id : COMD

30425769 IQPlus, (31/10) - Harga minyak mentah kembali menguat pada hari Rabu (30 Oktober), naik lebih dari 2 persen setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun secara tak terduga minggu lalu dan laporan bahwa OPEC+ mungkin menunda rencana peningkatan produksi minyak. Setelah turun lebih dari 6 persen di awal minggu karena berkurangnya risiko perang Timur Tengah yang lebih luas, minyak mentah Brent ditutup naik US$1,43 atau 2 persen pada US$72,55 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$1,40 atau 2,1 persen menjadi US$68,61. Stok bensin AS turun secara tak terduga minggu lalu ke level terendah dalam dua tahun karena permintaan yang menguat, kata Badan Informasi Energi, sementara persediaan minyak mentah juga mencatat penurunan yang mengejutkan karena impor menurun. Impor minyak mentah AS dari Arab Saudi turun ke titik terendah minggu lalu sejak Januari 2021, hanya 13.000 barel per hari (bph), turun dari 150.000 bph minggu sebelumnya. Impor minyak mentah dari Kanada, Irak, Kolombia, Brasil semuanya turun pada minggu ini, kata EIA. "Elemen yang paling mendukung adalah persediaan bensin yang berkurang di tengah permintaan tersirat yang lebih tinggi dari minggu ke minggu," kata analis Kpler Matt Smith, menambahkan impor yang lebih rendah membantu persediaan minyak mentah sedikit berkurang. Reuters melaporkan OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia, dapat menunda peningkatan produksi minyak yang direncanakan pada bulan Desember selama satu bulan atau lebih karena kekhawatiran atas permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan. "OPEC+ selalu menyarankan bahwa penghentian pemotongan pasokan sukarela akan bergantung pada kondisi pasar," kata Harry Tchilinguirian, kepala penelitian di Onyx Capital Group. "Bahwa mereka mungkin mempertimbangkan kembali waktu pengembalian barel mereka bukanlah hal yang mengejutkan mengingat realitas ekonomi makro yang lemah, khususnya di Tiongkok, yang telah menyebabkan revisi ke bawah dalam estimasi pertumbuhan permintaan global". Kelompok tersebut dijadwalkan untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari pada bulan Desember. OPEC+ telah memangkas produksi sebesar 5,9 juta barel per hari, setara dengan sekitar 5,7 persen dari permintaan minyak global. Keputusan untuk menunda kenaikan tersebut dapat diambil paling cepat minggu depan, menurut dua sumber OPEC+ kepada Reuters. OPEC+ dijadwalkan bertemu pada tanggal 1 Desember untuk memutuskan langkah kebijakan selanjutnya. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900