News

RINGGIT MALAYSIA DIPREDIKSI MENUJU PENURUNAN BULANAN TERBESAR SEJAK 2015

2024-10-31 11:18:40 | category : BIS | company id : COMD

30440643 IQPlus, (31/10) - Mata uang Malaysia sedang menuju bulan terburuknya dalam lebih dari sembilan tahun. Hal itu karena investor mengurangi aset berisiko di tengah kekhawatiran atas pemilihan umum Amerika Serikat (AS). Ringgit turun lebih dari enam persen terhadap dolar AS pada Oktober, membuatnya berada di jalur untuk kerugian bulanan terbesar sejak Agustus 2015. Ringgit diperdagangkan pada 4,39 per dolar pada Rabu, 30 Oktober 2024. Kekuatan baru dalam dolar menghantam mata uang Asia, yang hampir semuanya berada di bawah tekanan berat pada Oktober karena para pedagang menilai kembali laju pemotongan suku bunga Federal Reserve dan menghindari aset berisiko menjelang pemilihan umum AS. Tetapi ringgit sebagian merupakan korban dari keberhasilannya sendiri: apresiasi 14 persen terhadap dolar pada kuartal terakhir, yang menjadikannya pemain terbaik di Asia, memastikan ada ruang untuk koreksi bulan ini, menurut Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC). "Kenaikan sebelumnya signifikan. Oleh karena itu, ada lebih banyak ruang untuk permainan korektif," kata Christopher Wong, seorang ahli strategi mata uang di OCBC di Singapura, dikutip dari The Business Times, Kamis, 31 Oktober 2024. "Sensitivitas ringgit terhadap yuan dan yen juga merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan tersebut, yang membantu menjelaskan mengapa mata uang ini lebih menderita daripada mata uang lainnya," tambahnya. Yen Jepang adalah satu-satunya mata uang di seluruh Asia yang berkinerja lebih buruk daripada ringgit bulan ini, kehilangan sekitar 6,3 persen nilainya terhadap dolar. Yuan lepas pantai Tiongkok telah terdepresiasi sekitar dua persen terhadap dolar. Nasib ringgit dalam waktu dekat sebagian bergantung pada hasil pemilu AS. Analis di OCBC dan MUFG Bank memperkirakan mata uang tersebut akan menguat jika calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menduduki Gedung Putih, karena hal itu akan mengurangi risiko tarif yang dapat merugikan ekonomi di seluruh Asia. MUFG memperkirakan bahwa mata uang tersebut akan naik menjadi 4,12 per dolar pada akhir tahun, sementara OCBC memperkirakan akan naik menjadi 4,22. (end/ba)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900