2024-10-31 14:23:16 | category : BIS | company id : WSKT
30451637 IQPlus, (31/10) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengungkapkan, realisasi pembangunan Bendungan Jlantah telah mencapai 93,25 persen. Bendungan Jlantah merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Lokasinya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan keberadaan Bendungan Jlantah dipastikan akan mendatangkan manfaat yang besar, terutama bagi kepentingan irigasi, guna meningkatkan ketahanan pangan. Ini sesuai dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pencapaian swasembada pangan pada 2028 mendatang. Nantinya, lanjut Ermy, bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar (ha) di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. Ia menjelaskan, sebelumnya pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar mengandalkan tadah hujan. "Maka ke depannya melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Tidak lagi bergantung pada musim," tuturnya. Bendungan didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan panjang 404 meter dengan kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). Kemudian air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. "Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir hingga 70,33 meter kubik per detik (m3/dt) dengan volume 1,436 juta m3. Bendungan ini berpotensi pula sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sebesar 625 kilowatt (kw)," jelasnya. Dilihat dari lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, proyek ini diyakini bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Dengan begitu, dapat membuka semakin banyak kesempatan usaha serta lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat di sekitar bendungan semakin sejahtera. Sebagai informasi, Bendungan ini dikerjakan oleh Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi. Adapun total nilai kontrak Bendungan Jlantah sebesar Rp 956 miliar. Ermy menegaskan, Waskita Karya terus berkomitmen menjaga kepercayaan pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Tanah Air. Apalagi, lanjutnya, sebagai BUMN Konstruksi, perseroan memiliki peran ganda sebagai Agent of Development dan Value Creator, sehingga diharapkan bisa memberikan dampak pembangunan signifikan bagi bangsa dan negara. "Di tengah upaya penyehatan kinerja melalui proses restrukturisasi, Waskita tetap fokus berkomitmen menyelesaikan berbagai proyek sesuai target. Perseroan pun berkomitmen mengembalikan Waskita ke core business sebagai kontraktor murni," tutup Ermy. (end)