2024-11-01 11:20:05 | category : BIS | company id : INEW
30540721 IQPlus, (1/11) - Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga sangat rendah tetapi mengatakan risiko seputar ekonomi AS agak mereda. Situasi itu menandakan bahwa kondisi mulai membaik untuk menaikkan suku bunga lagi. Bank sentral juga memproyeksikan inflasi akan bergerak di sekitar target 2 persen dalam beberapa tahun mendatang, menekankan tekadnya untuk terus menaikkan biaya pinjaman jika ekonomi mempertahankan pemulihan moderat. "Melihat data domestik, upah dan harga bergerak sesuai dengan perkiraan kami. Mengenai risiko penurunan ekonomi AS dan luar negeri, kami melihat awan sedikit menghilang," kata Gubernur BOJ Kazuo Ueda, dikutip dari The Business Times, Jumat, 1 November 2024. Pernyataan Ueda tidak terlalu dovish dibandingkan dengan yang dibuat sebelum pertemuan Kamis bahwa BOJ dapat meluangkan waktu untuk meneliti dampak dari risiko seperti ketidakpastian ekonomi AS dan pasar keuangan yang bergejolak. "Mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya, kami tidak memiliki ide yang pasti. Kami akan meneliti data yang tersedia pada setiap pertemuan kebijakan, dan memperbarui pandangan kami tentang ekonomi dan prospek, dalam memutuskan kebijakan," kata Ueda. Seperti yang diharapkan secara luas, BOJ mempertahankan suku bunga jangka pendek pada 0,25 persen pada pertemuan dua hari, yang pertama sejak pemilihan umum yang tidak meyakinkan yang menurut para analis akan mempersulit upaya untuk menormalkan suku bunga setelah bertahun-tahun kebijakan yang sangat longgar. Dewan memangkas perkiraan inflasi konsumen inti untuk tahun fiskal 2025 menjadi 1,9 persen dari 2,1 persen pada perkiraan sebelumnya pada Juli, tetapi mengatakan risiko condong ke atas untuk tahun itu. Dewan mempertahankan perkiraan inflasi inti tahun fiskal 2026 tidak berubah pada 1,9 persen. (end/ba)