2024-11-01 14:53:10 | category : BIS | company id : EKOM
30553418 IQPlus, (1/11) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) RI terjaga dengan baik di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya aktivitas perekonomian secara global. "Kinerja perekonomian secara umum di dalam negeri terjaga stabil di tengah lemahnya kondisi perekonomian global," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober 2024 di Jakarta, Jumat. Mahendra menuturkan inflasi inti terjaga serta neraca perdagangan tetap mencatat surplus pada Juli 2024. Namun, perlu dicermati Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang masih berada di zona kontraksi serta pemulihan daya beli yang berlangsung relatif lambat. Pertumbuhan ekonomi terindikasi mengalami divergensi di antara negara-negara utama dunia, yaitu perekonomian Amerika Serikat menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari ekspektasi semula seiring solidnya pasar tenaga kerja serta membaiknya permintaan domestik. Di Eropa, aktivitas perekonomian mulai membaik yang terlihat dari naiknya penjualan retail namun dari sisi manufaktur masih relatif tertekan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan III-2024 masih menunjukkan perlambatan baik dari sisi permintaan (demand) maupun pasokan (supply) sehingga mendorong pemerintah dan bank sentral terus mengeluarkan berbagai stimulus di Tiongkok. Ia mengatakan risiko geopolitik global yang meningkat turut menjadi tantangan bagi prospek perekonomian ke depan dan instabilitas yang terjadi di Timur Tengah menyebabkan harga komoditas yang dianggap safe haven seperti emas meningkat tajam. Perkembangan tersebut menyebabkan premi risiko meningkat dan kenaikan yield secara global sehingga mendorong aliran modal keluar dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia. (end/ant)