2024-11-04 11:47:19 | category : BIS | company id : INEW
30842400 IQPlus, (4/11) - Pemerintah Jepang menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB untuk tahun fiskal berjalan karena ekspor yang melemah menghambat pemulihan ekonomi yang rapuh. Dalam perkiraan yang direvisi, Kantor Kabinet memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto yang disesuaikan dengan inflasi untuk tahun fiskal berjalan yang berakhir pada Maret 2025 menjadi 0,7 persen dari 0,9 persen yang diproyeksikan pada Juli. Mengutip The Business Times, Senin, 4 November 2024, prakiraan baru yang diturunkan ini mengikuti pemangkasan serupa dengan prospek pada Juli, tetapi masih di atas proyeksi sektor swasta untuk pertumbuhan 0,5 persen. Proyeksi pertumbuhan untuk tahun fiskal berikutnya dipertahankan pada 1,2 persen. Pemerintah merilis proyeksi pertumbuhan ekonominya pada Januari dan kemudian merevisinya sekitar Juli. Namun, revisi pada saat seperti ini jarang terjadi, dan menyoroti meningkatnya tekanan pada ekonomi akibat permintaan global yang menurun dan konsumsi domestik yang rapuh. Bank of Japan mempertahankan suku bunga yang sangat rendah pada minggu lalu dan mengatakan risiko di seputar ekonomi AS agak mereda, menandakan bahwa kondisi mulai membaik untuk menaikkan suku bunga lagi. Namun, pelemahan yang berkepanjangan pada permintaan global dan domestik dapat memperlambat rencana BOJ untuk sepenuhnya keluar dari kondisi moneter yang longgar selama satu dekade. Prakiraan tersebut menjadi dasar penyusunan anggaran negara. "Karena harga yang tinggi sangat memukul para penerima pendapatan rendah, langkah-langkah harus diambil untuk membantu mendukung kehidupan mereka," pungkas Kantor Kabinet. (end/ba)