2024-11-05 09:01:12 | category : BIS | company id : INEW
30932348 IQPlus, (5/11) - Bank Negara Malaysia (BNM) mengatakan akan siap meredakan volatilitas berlebihan dalam ringgit dan pasar harus melihat lebih jauh dari dinamika mata uang jangka pendek. "BNM tetap waspada dan siap menyediakan likuiditas sesuai kebutuhan," kata bank sentral dalam pernyataan melalui email kepada Bloomberg News, dikutip dari The Business Times, Selasa, 5 November 2024. "Fundamental Malaysia yang kuat, prospek ekonomi yang positif, dan reformasi struktural domestik, dilengkapi dengan inisiatif yang sedang berlangsung untuk mendorong arus, akan terus memberikan dukungan yang langgeng bagi ringgit," tambah BNM. Ringgit turun 5,8 persen terhadap dolar AS pada Oktober, penurunan bulanan terbesar dalam sekitar delapan tahun, karena para pedagang menilai kembali laju pemotongan suku bunga Federal Reserve dan menghindari aset yang lebih berisiko menjelang pemilihan AS. Mata uang tersebut tetap menjadi yang berkinerja terbaik di seluruh pasar berkembang tahun ini karena pertumbuhan ekonomi melampaui perkiraan analis, didorong oleh permintaan domestik dan investasi dari raksasa teknologi. Pemerintah juga berencana untuk mengakhiri subsidi bahan bakar guna mengurangi defisit anggarannya. Para pembuat kebijakan Malaysia tahun ini telah mendorong perusahaan-perusahaan yang terkait dengan negara, dana-dana, serta perusahaan-perusahaan di sektor swasta untuk memulangkan pendapatan mereka dari luar negeri guna membantu menopang mata uang, membantunya bangkit dari level terendah dalam 26 tahun yang dicapai pada Februari. "Karena Malaysia adalah negara ekonomi kecil dan terbuka, ringgit akan terus bergantung pada perkembangan pasar keuangan global dan dinamika pasar valuta asing jangka pendek. Kehadiran kami di pasar valuta asing adalah untuk mengelola volatilitas yang berlebihan dalam nilai tukar dan memastikan kondisi pasar yang teratur," pungkas BNM. (end/ba)