2024-11-05 10:50:57 | category : BIS | company id : EKOM
30938784 IQPlus, (5/11) - Efisiensi perjalanan kereta api semakin meningkat dengan bertambahnya frekuensi perjalanan serta waktu tempuhnya yang lebih cepat. Hal ini merupakan hasil dari berbagai inovasi dan upaya yang dilakukan oleh KAI, dengan dukungan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Berdasarkan data hingga September 2024 saja, frekuensi kereta api penumpang mencapai 547.991 perjalanan, di mana frekuensi KA penumpang pada tahun 2023 sebesar 677.154 dan 608.761 perjalanan pada tahun 2022. Dari 547.991 perjalanan KA penumpang di tahun 2024, didapati frekuensi angkutan perkotaan terdiri dari KA Lokal sebanyak 63.073 perjalanan, Commuterline sebanyak 290.977 perjalanan, KA Bandara sebanyak 29.852 perjalanan, serta LRT Sumsel dan LRT Jabodebek 80.687 perjalanan. Sementara itu, frekuensi KA Jarak Jauh Ekonomi mencapai 35.057 perjalanan, KA Jarak Jauh Eksekutif dan Bisnis sebanyak 48.345 perjalanan. Untuk KA Barang, tercatat telah mencapai 60.150 perjalanan per September 2024. "Frekuensi perjalanan kereta api meningkat setiap tahunnya berkat pengembangan infrasktruktur oleh pemerintah melalui DJKA Kemenhub dan KAI, seperti double-double track (DDT), modernisasi sistem persinyalan, serta berbagai inovasi untuk menjaga keselamatan perjalananan kereta api sebagai prioritas utama. Grafik Perjalanan Kereta (GAPEKA) akan terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan kapasitas sarana/prasarana dan kebutuhan masyarakat," jelas Vice President of Public Relations, Anne Purba. Anne menambahkan bahwa dalam upaya meningkatkan frekuensi dan kecepatan perjalanan KA, KAI secara proaktif menutup perlintasan sebidang demi menjaga keselamatan perjalanan KA. "Perlintasan sebidang yang tak memiliki izin harus ditutup untuk keselamatan perjalanan KA dan pengguna jalan. Pada periode Januari hingga 30 Oktober 2024, KAI bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah berhasil menutup 269 titik perlintasan untuk wilayah Jawa dan Sumatera," pungkas Anne. Sejak GAPEKA 2014 hingga 2023, beberapa kereta api unggulan telah berhasil mempersingkat waktu tempuhnya. Berikut adalah beberapa kereta api unggulan yang waktu tempuhnya telah dipersingkat: 1. Agro Bromo Anggrek (Gambir - Surabaya Pasarturi pp): 55 menit. 2. Argo Wilis (Bandung - Surabaya Gubeng pp): 1 jam 51 menit. 3. Argo Lawu (Gambir - Solo Balapan): 1 jam 2 menit. 4. Argo Dwipangga (Gambir - Solo Balapan): 1 jam 1 menit. 5. Argo Sindoro (Gambir - Semarang Tawang Bank Jateng): 31 menit. 6. Sembrani (Gambir - Surabaya Pasarturi pp): 1 jam 8 menit. 7. Bima (Gambir - Surabaya Gubeng pp): 2 jam 1 menit. 8. Gajayana (Gambir - Malang pp): 2 jam 50 menit. 9. Turangga (Bandung - Surabaya Gubeng pp): 2 jam 20 menit. 10. Taksaka (Gambir - Yogyakarta): 56 menit. "Dengan meningkatnya frekuensi KA dan percepatan waktu tempuh, KAI berkomitmen menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dengan berfokus pada zero accident melalui pengawasan ketat sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi SDM, serta memfasilitasi seluruh pegawai untuk melaporkan potensi bahaya melalui aplikasi Safety Railways Information (SRI). Keselamatan pelanggan dan awak kereta itu adalah hal yang tidak bisa ditawar, kami berkewajiban menjaga kepercayaan ini," tutup Anne. (end)