2025-11-07 08:55:35 | category : BIS | company id : INEW
31031948 IQPlus, (7/11) - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan kesepakatan baru untuk menjual hingga 37 jet Boeing kepada maskapai penerbangan di negara-negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Departemen Perdagangan mengatakan maskapai nasional Kazakhstan, Air Astana untuk membeli hingga 15 Boeing 787-9 Dreamliners guna mengembangkan dan memodernisasi armadanya. Perintah tersebut ditandatangani pada KTT C5+1 di Washington pada peringatan 10 tahun pertemuan diplomatik para pemimpin lima republik Asia Tengah dan Amerika Serikat. Air Astana saat ini mengoperasikan tiga pesawat berbadan lebar Boeing 767 yang menghubungkan Kazakhstan dengan destinasi di Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Pesawat-pesawat baru ini akan memungkinkan ekspansi ke Amerika Utara, kata Boeing. Maskapai nasional Tajikistan, Somon Air, berencana membeli hingga 14 pesawat Boeing, termasuk empat pesawat 787-9 dan 10 pesawat 737 MAX, kata Kementerian Perdagangan, sementara Uzbekistan Airways mengubah opsi pembelian menjadi pesanan pasti untuk delapan pesawat 787 Dreamliner, sehingga total pesanan maskapai nasional tersebut menjadi 22 untuk pesawat berbadan lebar tersebut. Somon saat ini mengoperasikan enam pesawat Boeing 737 NG ke 25 tujuan. Ini merupakan pesanan pesawat berbadan lebar pertama maskapai ini, dan Somon akan menggunakan pesawat-pesawat tersebut untuk meluncurkan rute antarbenua dari Dushanbe, ibu kota Tajikistan. Pesanan pesawat Boeing baru buatan AS telah menjadi sorotan utama dalam perjanjian dagang dan negosiasi dengan pemerintah asing dan Trump. Boeing telah memenangkan pesanan ratusan pesawat baru tahun ini yang diumumkan sebagai bagian dari perjanjian dagang. Satu pesanan besar yang belum difinalisasi adalah dengan Tiongkok. Boeing sedang dalam negosiasi untuk menjual hingga 500 jet ke Tiongkok, menurut sebuah laporan pada bulan September, yang akan menjadi terobosan besar bagi perusahaan di pasar penerbangan terbesar kedua di dunia, di mana pesanan telah terhenti di tengah ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. (end/Reuters)