2024-11-06 09:38:40 | category : BIS | company id : INEW
31034680 IQPlus, (6/11) - Tingkat inflasi Filipina mengalami peningkatan pada Oktober tetapi masih dalam ekspektasi pasar. Kondisi itu pada akhirnya memberi ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan siklus pelonggarannya. Mengutip The Business Times, Rabu, 6 November 2024, harga konsumen naik 2,3 persen secara tahun ke tahun pada Oktober karena kenaikan harga yang lebih cepat pada bahan pangan termasuk beras pokok nasional, kata badan statistik. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan median ekonom dalam survei Bloomberg dan berada dalam estimasi bank sentral sebesar 2 hingga 2,8 persen untuk bulan tersebut. Inflasi telah melambat menjadi 1,9 persen pada September, yang paling lambat sejak Mei 2020 dan di bawah kisaran target bank sentral sebesar 2 hingga 4 persen. Bank sentral Filipina bulan lalu menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin untuk kedua kalinya tahun ini menjadi 6 persen karena inflasi yang melambat memberinya ruang untuk pelonggaran lebih lanjut. Gubernur Eli Remolona mengatakan Bangko Sentral ng Pilipinas tidak mungkin melakukan pemotongan setengah poin kecuali pertumbuhan ekonomi negara tersebut ternyata lebih buruk dari yang kita duga. (end/ba)