2024-11-07 09:50:41 | category : BIS | company id : EKOM
31135375 IQPlus, (7/11) - Banyak pembuat kebijakan Bank of Japan (BOJ) setuju ekonomi Jepang mengalami kemajuan dalam memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Bahkan saat mereka mendukung jeda hingga ketidakpastian pasar global mereda, menurut risalah rapat September mereka. Dewan yang beranggotakan sembilan orang itu juga membahas cara meningkatkan cara BOJ mengomunikasikan maksud kebijakannya ke pasar, dengan satu anggota mengemukakan gagasan untuk mengungkapkan perkiraan masing-masing anggota tentang jalur suku bunga mendatang, menurut risalah yang dirilis, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 7 November 2024. Perdebatan tersebut menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi BOJ dalam mempertimbangkan tanda-tanda positif yang berkembang dalam ekonomi, dan risiko eksternal seperti pasar keuangan yang bergejolak dan ketidakpastian atas prospek ekonomi global. "Banyak anggota mengatakan upah jelas meningkat, dan melihat perlunya meneliti apakah upah yang disesuaikan dengan inflasi akan tetap positif dalam jangka panjang. "Beberapa anggota mengatakan kemajuan yang stabil terlihat dalam upaya perusahaan untuk meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja terutama untuk layanan," demikian yang ditunjukkan dalam notulen rapat, mengutip pernyataan salah satu anggota yang mengatakan bahwa pendorong inflasi secara bertahap beralih ke upah dari biaya impor. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan Jepang harus melihat upah meningkat secara berkelanjutan, dan menyebabkan kenaikan harga untuk layanan, agar bank sentral mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga lagi. Pada pertemuan September, BOJ mempertahankan suku bunga tetap pada 0,25 persen, dengan Ueda mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut karena kekhawatiran akan resesi AS membuat pasar gelisah dan mengaburkan prospek ekonomi global. (end/ba)