2024-11-08 10:40:43 | category : BIS | company id : INEW
31238268 IQPlus, (8/11) - Kepala Bank Negara Malaysia (BNM) Abdul Rasheed Ghaffour menyebutkan menyempitnya perbedaan suku bunga antara Malaysia dan negara-negara ekonomi utama berdampak baik bagi ringgit Malaysia, meskipun terjadi volatilitas yang lebih besar di pasar global setelah Pemilihan Umum AS. Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan Bank Negara Malaysia akan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan lingkungan pasar keuangan yang kondusif bagi investasi dan aktivitas ekonomi. "Bank sentral akan memainkan perannya dan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan stabilitas moneter dan keuangan," kata Abdul Rasheed, pada sebuah acara peluncuran portal investasi baru untuk Malaysia, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 8 November 2024. "Kami memantau perkembangan global dengan saksama dan siap mengelola dampak apa pun ke pasar domestik, termasuk dengan memastikan likuiditas yang cukup di pasar valuta asing domestik," tambahnya. Bank sentral Malaysia mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya atau tidak berubah pada 3,00 persen pada Rabu dalam pertemuan terakhirnya tahun ini, seperti yang diharapkan secara luas, mencerminkan prospek ekonomi yang positif dan inflasi yang stabil, sambil memperingatkan potensi volatilitas mata uang. Abdul Rasheed mengatakan lanskap domestik tetap kokoh, berkat prospek dan fundamental ekonomi Malaysia yang solid, yang memberinya keyakinan di bidang investasi. Malaysia telah menerima banyak investasi digital dari perusahaan teknologi besar tahun lalu, termasuk Google milik Alphabet, yang membantu mendorong ekonominya dengan pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pasar dalam dua kuartal terakhir dan ringgit menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di Asia. Pada acara yang sama, Menteri Keuangan Kedua Malaysia Amir Hamzah Azizan mengatakan Malaysia akan mengumumkan kerangka insentif investasi baru pada kuartal pertama 2025, yang juga akan mencakup dana investasi strategis baru. (end/ba)