2024-11-08 11:14:42 | category : BIS | company id : TLKM
31240432 Inisiatif Telkomsel Jaga Cita dijalankan untuk mendukung upaya pendidikan berkelanjutan, yang mencakup peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru serta pemberdayaan siswa dan orangtua siswa. Penyediaan platform digital seperti Ilmupedia, Skul.id, Kuncie, by.U, dan Internet BAIK melalui Telkomsel Jaga Cita diharapkan dapat mendukung upaya anak-anak Indonesia untuk mewujudkan cita-cita. "Kami ingin memberdayakan masyarakat, memungkinkan akses ke informasi dan beragam layanan jadi lebih mudah, membuka lebih banyak peluang, serta memastikan manfaat kemajuan digital dapat dirasakan secara inklusif di seluruh Indonesia," kata VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel Saki H. Bramono sebagaimana dikutip dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Jumat. Inisiatif Telkomsel Jaga Cita merupakan bagian dari respons terhadap masalah dan tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Menurut Rapor Pendidikan Indonesia Tahun 2023, dari sekitar 50 juta murid yang ada di Indonesia hanya 61,53 persen murid sekolah dasar (SD), 59 persen murid sekolah menengah pertama (SMP), dan 49,26 persen murid sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki literasi di atas standar minimum. Guna mendukung peningkatan pendidikan, perusahaan antara lain menjalankan program Internet BAIK untuk membuka peluang bagi talenta muda untuk menjadi agen perubahan di era digital. Menurut Sustainability Report Telkomsel 2023, sebanyak 780 sekolah yang ada di 249 kota dan kabupaten telah mendapatkan wawasan tentang interaksi positif di media sosial dan ekosistem digital melalui program Internet BAIK. VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel Tuty R. Afriza menyampaikan bahwa inisiatif Telkomsel Jaga Cita juga mencakup beragam layanan edukasi dan hiburan melalui platform Ilmupedia. Dalam rangkaian peluncuran inisiatif Telkomsel Jaga Cita, perusahaan mengadakan kegiatan keliling untuk memperkenalkan pembaruan platform tersebut. Pembaruan Ilmupedia mencakup penyediaan fitur teknologi kecerdasan artifisial Adeva, yang dapat menjalankan peran sebagai asisten belajar virtual siswa serta mendukung pembentukan komunitas para pelaku pendidikan. Adeva membantu siswa untuk mengeksplorasi informasi yang disajikan dari pertanyaan yang dimasukkan ke dalam aplikasi chat AI, termasuk memahami konteks, memilah informasi penting, dan mengelompokkan data berdasarkan topik atau tema. "Adeva merupakan inovasi yang kami bangun untuk menjawab tantangan pembelajaran yang semakin dinamis yang kami harapkan bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar," kata CEO Kuncie Kemas M. Fadhli. (end/ant)