News

IESR SAMBUT BAIK RENCANA PLN BANGUN 75 GW PEMBANGKIT ENERGI TERBARUKAN

2024-11-14 14:58:22 | category : BIS | company id : EKOM

31853777 IQPlus, (14/11) - Institute for Essential Services Reform (IESR) menyambut baik rencana pembangunan 75 Gigawatt (GW) pembangkit energi terbarukan oleh PT PLN sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai target dekarbonisasi 2060. Namun, IESR juga mengingatkan bahwa rencana tersebut belum sepenuhnya selaras dengan target Persetujuan Paris dalam menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat celcius yang menuntut transisi energi terbarukan yang lebih agresif. "Indonesia perlu menunjukkan komitmen yang lebih serius dan aksi yang nyata untuk mencapai target Persetujuan Paris," kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis. Di perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB atau Conference of the Parties (COP) ke-29, di Baku, Azerbaijan (12/11), Indonesia telah menyepakati keputusan COP untuk mencapai target pembatasan laju kenaikan temperatur dengan meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat (triple up) dan menggandakan upaya efisiensi energi (double down) pada 2030. IESR menilai persetujuan ini harusnya dituangkan dalam target dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Untuk itu, menurutnya, setiap rencana pembangunan energi terbarukan harus disertai dengan strategi mengurangi bertahap (phase-down) dan penghapusan bertahap (phase-out) PLTU batubara paling lambat 2045 untuk selaras dengan target pembatasan kenaikan temperatur 1,5 C. IESR menilai kombinasi langkah ini akan krusial dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan dekarbonisasi sektor kelistrikan di 2050. "Selama ini, implementasi dari rencana pembangunan energi terbarukan di Indonesia masih jauh panggang dari api. Walaupun rencana besar sering kali diumumkan, IESR mencatat bahwa implementasinya masih jauh dari target yang dicanangkan. Ini terlihat dari kegagalan Indonesia mencapai target 23 persen bauran energi terbarukan di 2025," kata Fabby. (end)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900