2024-11-15 10:44:43 | category : BIS | company id : EKOM
31938480 IQPlus, (15/11) - Indonesia mengantongi pendanaan hijau sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar Rp20,15 triliun untuk sektor kelistrikan dari Kreditanstalt (KfW) di sela-sela konferensi iklim COP29 di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11). Pendanaan tersebut bakal digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT PLN (Persero) dan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih, yaitu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pumped storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau, demikian rilis pers yang diterima di Jakarta, Jumat. Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusumo, yang memimpin delegasi Indonesia pada COP29, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi. Dengan menggalang kolaborasi hingga tingkat global, peralihan ke energi terbarukan diharapkan mampu menopang swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal delapan persen secara berkelanjutan," ucapnya. Hashim mengatakan, pengembangan sumber energi bersih berperan krusial untuk meningkatkan daya saing industri. Dalam 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan bertambah 75 persen dari total penambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW). "Kami akan menjadi negara besar yang akan memenuhi tanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan. Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target net zero emissions," katanya. (end/ant)