2024-11-19 15:16:35 | category : BIS | company id : EKOM
32354722 IQPlus, (19/11) - Institute for Essential Services Reform (IESR), lembaga think-tank di bidang energi dan lingkungan, mendorong pemerintah untuk segera menerapkan standar kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang setara dengan Euro 4 dengan menurunkan kandungan sulfur secara signifikan. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan bahwa kualitas bahan bakar di Indonesia, khususnya diesel dan bensin, masih jauh di bawah standar internasional. Bahan bakar diesel di Indonesia misalnya, mengandung sulfur hingga 3.500 ppm, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan standar Euro 4 yang hanya membatasi sulfur 50 ppm. "Zat-zat berbahaya seperti sulfur, benzana, dan toluena yang terkandung dalam bahan bakar ini sangat berkontribusi pada polusi udara dan berdampak pada kesehatan manusia," katanya dalam diskusi yang digelar IESR di Jakarta, Selasa. "Untuk itu, salah satu solusi yang paling efektif adalah dengan meningkatkan kualitas bahan bakar, khususnya menurunkan kandungan sulfur dalam diesel serta mengurangi bahan-bahan kimia berbahaya dalam bensin," kata dia menambahkan. Indonesia sebetulnya telah memiliki peraturan yang menetapkan bahwa bahan bakar di Indonesia harus memenuhi standar Euro 4 menyusul diterbitkannya Peraturan Menteri (Permen) LHK No. 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tanggal 10 Maret 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Merujuk aturan tersebut, pemberlakuan peraturan untuk BBM standar emisi Euro 4 telah berlaku sejak 10 Oktober 2018. "Namun sampai hari ini, kita belum melihat bahwa semua bahan bakar itu, kualitas bahan bakar yang diedarkan di Indonesia memenuhi standar tersebut," ujar Fabby. (end/ant)