2024-11-20 08:38:00 | category : BIS | company id : BMRI
32430883 IQPlus, (20/11) - Bank Mandiri kembali memperlihatkan dukungannya terhadap industri kreatif Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, fokus utama mereka adalah memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok, dan Kupang dengan harapan membawa produk khas daerah ini menuju pasar internasional. SEVP Corporate Relation Bank Mandiri, Wisnu Trihanggodo, menegaskan bahwa institusi perbankan ini berkomitmen penuh dalam memberdayakan industri fesyen lokal. Menurut Wisnu, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam meningkatkan nilai jual produk UMKM lokal di pasar domestik maupun global. "Harapannya, peningkatan nilai jual ini dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM sektor kreatif serta mempercepat laju perekonomian rakyat," jelasnya. Wisnu menambahkan bahwa tenun Bali, Lombok, dan Kupang memiliki nilai artistik dan kekayaan budaya yang luar biasa. "Kami melihat potensi besar untuk mendorong produk ini agar mampu bersaing di pasar global. Bantuan berupa pelatihan dan infrastruktur yang kami berikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi para pengrajin tenun," ujarnya. Hal itu disampaikannya saat berbicara di Kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bukit Ungasan, Bali, Sabtu (16/11) malam. Sebagai langkah nyata, Bank Mandiri memberikan dukungan kepada empat kelompok tenun dari tiga daerah tersebut. Di Bali, Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara yang menaungi 63 penenun dari sembilan kabupaten menerima bantuan. Sementara di Kupang, dukungan diberikan kepada dua kelompok binaan Rumah BUMN, yakni Kelompok Tenun Ikat Ina Sabu dengan 30 anggota dan Kelompok Tenun Ayu Tupas dengan 14 anggota. Selain itu, Kelompok Usaha Bersama Nyalakok Tenun dari Lombok Timur yang beranggotakan 13 penenun juga menjadi bagian dari program ini. Bank Mandiri juga menyediakan pelatihan untuk memperdalam keterampilan para penenun, sekaligus membekali mereka dengan sarana dan prasarana seperti mesin jahit, mesin tenun, bahan baku benang, pewarna, serta peralatan pendukung lainnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan industri kreatif lokal sekaligus membuka peluang bagi produk Indonesia agar lebih dikenal di pasar internasional. "Kami ingin memberikan kesempatan kepada para penenun lokal untuk berkembang, berinovasi, dan memasarkan hasil karya mereka di kancah internasional," tutup Wisnu. (end)
