2024-11-20 08:58:25 | category : BIS | company id : EKOM
32432213 IQPlus, (20/11) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali memperkuat manajemen risiko bank perekonomian rakyat (BPR) agar mampu mengidentifikasi dan mengendalikan potensi risiko termasuk dari aktivitas bisnis yang mengadopsi digitalisasi. "Manajemen risiko BPR merupakan aspek yang krusial," kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, Selasa. Untuk itu, regulator tersebut memberikan pelatihan terkait penilaian mandiri pengendalian risiko (RSCA) kepada perwakilan BPR dengan menggandeng institusi internasional asal Jerman dan Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan BPR Indonesia (DPD Perbarindo) Bali. Berdasarkan data OJK, jumlah BPR di Bali mencapai 131 BPR termasuk satu BPR Syariah. Menurut dia, BPR harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi guna meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada nasabah dan sekaligus memitigasi risikonya. Melalui pelatihan itu, ia mengharapkan institusi lembaga keuangan tersebut dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan operasional serta mengambil langkah perbaikan. "Penerapan manajemen risiko yang efektif akan memastikan BPR dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang muncul dari setiap aktivitas bisnis," ucapnya. (end/ant)