2024-11-20 16:37:41 | category : BIS | company id : INEW
32459647 IQPlus, (20/11) - Kepresidenan Donald Trump di Amerika Serikat akan pro-bisnis dan pro-pertumbuhan dan baik untuk industri layanan teknologi. Hal itu diungkapkan Ketua Eksekutif Wipro Rishad Premji dalam sebuah acara di Kota Bengaluru, India selatan. Perusahaan dan investor India akan terus mencermati kembalinya Trump ke Gedung Putih untuk menilai dampak kebijakannya terhadap industri layanan TI senilai $254 miliar di negara itu. Premji mengatakan pembicaraan tentang pajak dan regulasi yang lebih sedikit selama masa jabatan Trump dapat menjadi hal yang kuat dan menjadi pertanda baik bagi bisnis dan bagaimana pelanggan akan berbelanja. "Pemerintah sangat pro-bisnis dan pro-pertumbuhan, yang membantu semua pelanggan kami, yang pada akhirnya membantu mitra di sini di India dan di seluruh dunia," katanya, sambil menunjuk pada potensi pemotongan tarif pajak perusahaan dan regulasi bisnis yang lebih mudah, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 20 November 2024. Pergeseran perspektif ini terjadi setelah pelaku usaha jasa TI mengalami beberapa kuartal sulit berturut-turut karena klien menahan pengeluaran, khususnya pada proyek-proyek diskresioner, akibat kekhawatiran ekonomi makro dan tekanan inflasi. Premji mencatat perusahaan TI harus tetap waspada terhadap tekanan inflasi, khususnya terkait tarif dan bagaimana kebijakan imigrasi berkembang. Kebijakan AS yang lebih ketat tentang alih daya dan pembatasan visa kerja H-1B dapat membebani sektor TI India, yang sangat bergantung pada pasar AS, menurut catatan CareEdge Ratings. "Warga India menerima jumlah visa kerja tertinggi dari Amerika Serikat, terutama untuk sektor TI," tambah catatan itu. Sektor ini juga bergantung pada klien yang berbasis di AS untuk sebagian besar pendapatannya. Dampak keseluruhan dari masa jabatan kedua Trump seharusnya positif pada sektor TI India, kata JPMorgan dalam sebuah catatan awal bulan ini. "Dimulai dengan sisi positif, perluasan dan pendalaman tarif pajak korporasi AS dapat mendukung peningkatan belanja teknologi perusahaan," kata pialang tersebut. (end/ba)