2024-11-21 10:23:30 | category : BIS | company id : PGEO
32537180 IQPlus, (21/11) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan energi terbarukan melalui kolaborasi strategis dengan Universitas Pertamina (UPER) dan The University of Auckland (UoA). Ketiga pihak resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) untuk program pengembangan kapasitas guna meningkatkan kompetensi Perwira PGE di bidang teknologi panas bumi. Dilaksanakan di sela kunjungan PGE ke Selandia Baru pada 20 November, penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Direktur Utama PGE Julfi Hadi, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama UPER Prof. Dr. techn. Djoko Triyono, dan Dekan Fakultas Teknik UoA Associate Professor Richard Clarke. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Geothermal Energy Knowledge and Technology Based Advancement Certification (Geo-Elevate) yang berfokus pada capacity building yang menjadi kunci dalam akselerasi pemanfaatan kapasitas potensi cadangan panas bumi sebesar 3 GW yang dikelola PGE. Dengan posisi strategis sebagai main engine untuk mencapai swasembada energi Indonesia, PGE terus berkomitmen mendorong transisi energi yang berkelanjutan dan mendukung visi PGE menjadikan Indonesia sebagai Geothermal Center of Excellence. Julfi Hadi menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting bagi PGE dalam memastikan SDM PGE tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga memiliki kompetensi global dalam mengembangkan energi panas bumi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Melalui kombinasi keahlian lokal dan global, kami berkomitmen untuk memperkuat peran Indonesia sebagai Geothermal Center of Excellence di tingkat dunia," Ujar Julfi Hadi. Program ini dirancang untuk mencetak tenaga profesional yang kompeten melalui kombinasi studi akademik dan pengalaman praktis. Peserta akan mengikuti pendidikan sertifikasi keahlian tingkat lanjut Geothermal Energy Technology di UoA selama empat bulan, dilanjutkan dengan pelatihan intensif selama satu bulan di UPER, yang berorientasi pada kebutuhan industri. Sebagai salah satu universitas terkemuka dunia, UoA memberikan akses kepada peserta program untuk belajar langsung dari para ahli internasional di bidang energi panas bumi. Sementara itu, UPER akan melengkapi peserta dengan perspektif lokal melalui pendekatan inovatif yang memanfaatkan teknologi hijau dan solusi berbasis alam. Elvie Qorina, Vice President Human Capital & Business Support PGE menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata PGE dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada energi, khususnya pada energi panas bumi dan memimpin transisi energi menuju Net Zero Emission. "Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan pengembangan sumber daya manusia, khususnya akselerasi kapabilitas para Perwira PGE agar memiliki kapabilitas kelas dunia sehingga cita-cita PGE untuk menjadi Center of Geothermal dunia dapat terwujud," ujar Elvie. Prof. Dr. techn. Djoko Triyono menyatakan, "Melalui penerapan kurikulum berbasis keberlanjutan, Universitas Pertamina mendukung pengembangan energi bersih yang berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kolaborasi dengan PGE dan UoA ini menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan generasi tenaga ahli yang mampu menjawab tantangan keberlanjutan dan mendukung transformasi energi di Indonesia." Sementara itu, Richard Clarke menambahkan, "Kami senang dapat menjadi bagian dari kolaborasi ini. Sebagai salah satu pusat riset panas bumi terbaik dunia, kami berkomitmen untuk memberikan peserta akses ke praktik terbaik di industri dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Inisiatif ini adalah bukti bahwa kolaborasi lintas negara dapat mendorong inovasi dan keberlanjutan di sektor energi." Kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen PGE dalam meningkatkan kompetensi SDM, menghadirkan inovasi, dan mendorong keberlanjutan. Melalui program ini, PGE menegaskan perannya sebagai pelopor dalam transisi energi di Indonesia. Kerja sama ini juga selaras dengan upaya global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. (end)