News

RATU MAXIMA APRESIASI INOVASI BTN MEMBAYAR CICILAN KPR PAKAI SAMPAH

2025-11-27 13:31:33 | category : BIS | company id : BBTN

33048680 IQPlus, (27/11) - Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda memberikan apresiasi khusus atas inovasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang memungkinkan masyarakat mengurangi cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menukarkan sampah rumah tangga. Hal itu disampaikan Ratu Maxim saat meninjau langsung kawasan hunian BTN, di Perumahaan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Ratu Maxima berkunjung dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA). "Program bertajuk 'Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu' ini dinilai sebagai terobosan inklusi keuangan hijau yang mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga berpenghasilan rendah (MBR), sekaligus mengurangi beban sampah nasional di tingkat unit masyarakat terkecil," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis. Nixon mengatakan, program tersebut menjadi salah satu poin yang dilihat oleh Ratu Maxima dalam kunjungannya ke Indonesia sebagai wujud peran aktif BTN di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG). "Dari sisi ESG, ini tahun kedua kita sangat aktif mendorong project ESG dengan sampah rumah tangga dikumpulkan dan dikonversi menjadi rupiah, kemudian masuk ke tabungan untuk mengurangi angsuran yang bisa mencapai 10-15 persen per bulan. Jadi, kalau angsurannya sekitar Rp1,1-1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah rumah tangga sekitar Rp100 ribu-200 ribu per bulan. Ini sekaligus membantu negara, bumi, dan lingkungan agar lebih bersih dan green," ujarnya lagi. Nixon melanjutkan, keluarga Indonesia rata-rata mampu menghasilkan hingga empat kilogram sampah per hari. "Sampah yang selama ini dianggap beban ternyata punya nilai ekonomi. Melalui program ini, sampah dipilah, ditimbang, dan dikonversi menjadi tabungan untuk mengurangi cicilan rumah. Semakin rajin memilah, semakin ringan cicilan mereka," ujar Nixon. Sementara itu, program "Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu" telah diterapkan di beberapa lokasi. Hingga akhir 2026, BTN membidik akan melaksanakan program tersebut di 100 titik di Pulau Jawa. Selain itu, Ratu Maxima juga mengunjungi rumah rendah emisi yang dibiayai dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi. Ratu Maxima melakukan dialog dengan para debitur KPR Subsidi BTN, yakni Mursidi yang bekerja sebagai tukang bubur; Aisyah yang berkarir sebagai tenaga kesehatan, dan Fahrudin, pekerja di bengkel. Dirinya juga meninjau langsung akad massal KPR Subsidi bagi berbagai golongan pekerja, termasuk pekerja informal seperti sopir taksi dan pengusaha barang bekas. Nixon melanjutkan, pengembangan pembiayaan rumah rendah emisi BTN memiliki peta jalan (roadmap) jangka panjang. BTN menargetkan pembangunan 150 ribu unit rumah rendah emisi pada tahun 2029. Untuk tahap awal, BTN menjalankan proyek percontohan yang melibatkan delapan pengembang dengan total 1.317 unit rumah yang telah dibangun dan dipasarkan. "Secara bertahap, akan ada 150 ribu rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029," ujar Nixon pula. Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menerangkan pentingnya kesehatan keuangan bagi para debitur. Menurut dia, kemampuan mengelola keuangan akan sangat menentukan keberlangsungan hidup nasabah setelah memiliki kredit pemilikan rumah (KPR). "BTN mendorong para debitur untuk menjaga kemampuan menabung. Mereka harus memiliki dana darurat untuk menghadapi kebutuhan tak terduga," ujar Setiyo. Dia mencontohkan tiga nasabah yang ditemui Ratu Maxima, yakni penjual bubur, perawat, dan karyawan pabrik. Dari interaksi tersebut, Ratu mengamati pentingnya kesehatan keuangan bagi nasabah, karena membantu mereka untuk menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Setiyo menjelaskan, BTN memiliki program edukasi menabung dengan produk tabungan bulanan dengan sistem autodebet untuk memudahkan nasabah menyisihkan dana darurat secara konsisten. Termasuk, inisiatif yang saat ini digalakkan adalah menabung dengan memanfaatkan sampah rumah tangga melalui program "Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu". Sampah yang dikumpulkan dan dipilah, terutama jenis yang memiliki nilai ekonomi, dapat ditukarkan melalui Rekosistem menjadi saldo tabungan di BTN. Program ini tidak hanya mendorong kebiasaan menabung, tetapi juga membantu meringankan cicilan KPR. "Dari sampah bisa menjadi tabungan. Nilai sampah yang disetorkan ibu rumah tangga dapat masuk ke tabungan dan membantu mengurangi cicilan sekitar 10-15 persen," ujar Setiyo pula. Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar mengatakan, kunjungan Ratu Maxima memberikan perhatian besar dunia terhadap keberlanjutan pembiayaan perumahan di Indonesia. Menurutnya, literasi keuangan menjadi tantangan yang harus terus dijawab BTN dengan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat. Hirwandi memandang edukasi tidak hanya berhenti pada cara memiliki rumah. Tapi juga pada kemampuan masyarakat untuk mengelola keuangan setelahnya, terutama menjaga kebiasaan menabung. "Menabung untuk pembiayaan angsuran rumah, pendidikan anak, maupun emergency funding atau dana darurat," ujar Hirwandi. (end/ant)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com