2025-11-28 07:56:30 | category : BIS | company id : ICOM
33128578 IQPlus, (28/11) - Perusahaan telekomunikasi terkemuka Tiongkok, Huawei dan ZTE telah memenangkan serangkaian kontrak tahun ini untuk memasok peralatan 5G di Vietnam. Hal ini menjadi pertanda lain dari semakin kuatnya hubungan Hanoi dengan Beijing, yang memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Barat, ungkap tujuh orang yang mengetahui langsung situasi tersebut kepada Reuters. Selama bertahun-tahun, Vietnam dianggap enggan menggunakan teknologi Tiongkok dalam infrastruktur sensitif, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, Vietnam telah merangkul perusahaan teknologi Tiongkok karena hubungan yang terkadang dingin dengan tetangga utaranya telah menghangat sementara hubungan dengan Washington telah memburuk akibat tarif atas barang-barang Vietnam. Sementara Ericsson Swedia dan Nokia Finlandia mengamankan kontrak untuk infrastruktur inti 5G Vietnam, dengan produsen cip AS Qualcomm menyediakan peralatan jaringan, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah mulai memenangkan tender yang lebih kecil dengan operator milik negara, sejauh ini data pengadaan publik yang belum dilaporkan menunjukkan. Sebuah konsorsium yang mencakup Huawei dianugerahi kontrak senilai $23 juta untuk peralatan 5G pada bulan April, beberapa minggu setelah Gedung Putih mengumumkan tarif untuk barang-barang Vietnam. ZTE telah memenangkan setidaknya dua kontrak, satu minggu lalu, dengan total lebih dari $20 juta untuk antena 5G. Kesepakatan pertama yang diungkapkan kepada publik terjadi pada bulan September, sebulan setelah tarif AS berlaku. Reuters tidak dapat memastikan apakah waktu kemenangan ini terkait dengan tarif AS, tetapi kesepakatan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Barat. Pengecualian kontraktor Tiongkok dari infrastruktur digital Vietnam, termasuk kabel serat optik bawah laut, telah lama diidentifikasi oleh Washington sebagai syarat utama untuk dukungan dalam teknologi canggih. Huawei dan ZTE dilarang dari jaringan telekomunikasi AS karena dianggap sebagai "risiko yang tidak dapat diterima" bagi keamanan nasional. Swedia dan negara-negara Eropa lainnya memiliki pembatasan serupa. Ericsson menolak berkomentar mengenai perusahaan-perusahaan Tiongkok, tetapi menyatakan bahwa mereka "berkomitmen penuh untuk mendukung pelanggannya di Vietnam." Huawei, ZTE, Nokia, Qualcomm, Kedutaan Besar AS di Vietnam, Kedutaan Besar Tiongkok, Kementerian Luar Negeri Swedia, atau Kementerian Teknologi Vietnam menanggapi permintaan komentar. (end/Reuters)