2025-11-28 09:31:51 | category : BIS | company id : COMD
33134239 IQPlus, (28/11) - Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan awal Asia hari Jumat, seiring meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga AS bulan depan di tengah sinyal yang saling bertentangan dari pejabat Federal Reserve. Harga emas spot naik 0,6 persen menjadi US$4.180,89 per ons pada pukul 01.00 GMT, mencapai level tertinggi sejak 14 November, dan diperkirakan akan mengalami kenaikan mingguan sebesar 3 persen. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen menjadi US$4.215,80 per ons. Suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 87 persen pada bulan Desember, dibandingkan dengan 85 persen sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch CME. Komentar dari Presiden Bank Sentral Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, dan Gubernur Fed, Christopher Waller, minggu ini telah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga. Namun, sikap mereka berbeda dengan beberapa presiden Fed regional yang menganjurkan penundaan hingga inflasi menunjukkan pergerakan yang lebih meyakinkan menuju target 2 persen. Sementara itu, Kevin Hassett, yang muncul sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed, seperti Presiden AS Donald Trump, mengatakan suku bunga seharusnya lebih rendah. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah. Perdagangan sepi karena pasar AS tutup pada hari Kamis untuk liburan Thanksgiving. Dolar AS menuju penurunan mingguan tertajam dalam empat bulan pada sesi sebelumnya karena investor bertaruh pada pelonggaran moneter lebih lanjut, di tengah tekanan dari Presiden Trump untuk memangkas suku bunga. Di tempat lain, perak spot naik 0,2 persen menjadi US$53,53 per ons dan platinum naik 0,6 persen menjadi US$1.617,15, keduanya naik 7,4 persen dalam sepekan. Paladium turun 0,2 persen menjadi US$1.435,83 tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan mingguan sebesar 4 persen. (end/Reuters)
