News

BAPPENAS HARAP PENGEMBANGAN EKONOMI BIRU RI JADI RUJUKAN ASEAN

2025-11-28 13:01:19 | category : BIS | company id : EKOM

33146867 IQPlus, (28/11) - Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Leonardo AA Teguh Sambodo mengharapkan pengembangan Ekonomi Biru di Indonesia dapat menjadi rujukan bagi negara-negara ASEAN. Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda kolaborasi Bappenas dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia terkait pelaksanaan lokakarya regional bertajuk Regional Workshop on ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling pada 27-28 November 2025. "Kami berharap bahwa upaya pengembangan Ekonomi Biru di Indonesia dapat menjadi rujukan bagi negara-negara ASEAN, karena ASEAN Blue Economy Framework memberikan arah strategis bagi kawasan untuk menjadikan laut sebagai pendorong utama pertumbuhan," ucap Teguh sebagaimana dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat. Melalui lokakarya ini, lanjut dia, Indonesia mendorong negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan memperluas peluang kerja sama mulai dari teknologi, pendanaan, investasi, penguatan kapasitas, akses pasar global, pembangunan infrastruktur, dialog kebijakan, maupun konservasi laut. Ekosistem karbon biru yang sehat serta pembiayaan biru nan kuat dinilai menjadi fondasi penting untuk memobilisasi investasi dan memastikan pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang. Lokakarya ini juga bagian dari rangkaian proyek ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling yang digagas oleh UNDP dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Jepang, bertujuan memperkuat pengelolaan ekosistem karbon biru berkelanjutan dan mempersiapkan landasan bagi mobilisasi pendanaan ke sektor ekonomi biru di ASEAN. Proyek ini dilakukan di bawah payung ASEAN Coordinating Task Force on Blue Economy (ACTF-BE) dan memiliki tiga komponen utama, yakni Blue Carbon Profiling, Blue Finance Profiling, dan Regional Platform for Knowledge Exchange. Komponen-komponen ini akan memberikan gambaran mengenai kekayaan dan potensi ekosistem karbon biru di negara-negara ASEAN, serta mendorong eksplorasi pembiayaan inovatif dan mendukung kolaborasi serta pembelajaran bersama mengenai karbon biru dan pendanaan biru. Peran strategis pihaknya dalam ASEAN Coordinating Task Force on Blue Economy (ACTF-BE), serta kembali terpilihnya Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan yang sebelumnya diemban Deputi Bidang Ekonomi, sebagai Shepherd ACTF-BE periode 2026-2027, menjadi landasan bagi UNDP melibatkan Bappenas dalam pelaksanaan lokakarya tersebut. "Melalui workshop ini, saya yakin seluruh peserta akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai Blue Carbon dan Blue Finance Profiling, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi yang menjadi ciri khas kawasan kita, sehingga upaya kolektif ASEAN dalam menghadapi tantangan pembangunan Ekonomi Biru dapat dijalankan dengan lebih efektif," ujar Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana selaku Shepherd ACTF-BE. Lokakarya ini melibatkan partisipasi dari para ahli, civitas academica, institusi terkait, serta perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN. Para ahli diwadahi untuk mempresentasikan dan membahas rancangan profil, bertukar wawasan, serta mengumpulkan umpan balik terkait pengelolaan ekosistem karbon biru dan implementasi pendanaan biru inovatif dari negara masing-masing guna memperkuat hasil akhir dari proyek tersebut. Sejak kick-off yang telah dilakukan pada 20 Mei 2025, 22 orang ahli dari seluruh negara ASEAN tergabung di dalam proyek ini dan sudah menghasilkan sejumlah perkembangan substansial untuk konsep profil karbon biru dan keuangan biru, sehingga dapat rampung pada akhir 2025. (end/ant)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com