2025-12-04 10:53:33 | category : BIS | company id : SSIA
33739146 IQPlus, (4/12) - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melakukan langkah strategis untuk memperkuat lini bisnis perhotelan melalui restrukturisasi internal berupa pengalihan saham atau inbreng saham. Aksi korporasi ini resmi dilaksanakan pada 1 Desember 2025 dan melibatkan beberapa entitas anak perusahaan. Restrukturisasi tersebut dilakukan dengan mengalihkan seluruh saham yang dimiliki SSIA pada tiga entitas, yakni PT Sitiagung Makmur (SAM), PT Surya Internusa Hotels (SIH), dan PT Surya Semesta Realti (SSR), kepada PT Suryalaya Anindita International (SAI). Selain itu, PT TCP Internusa (TCP) juga melakukan pengalihan sahamnya di SAM serta aset tanah kepada SAI. Sebagai bentuk pembayaran, SAI menerbitkan saham baru kepada pihak pengalihan. Nilai transaksi inbreng saham tersebut mencapai angka signifikan. Inbreng saham SAM tercatat senilai Rp366,93 miliar, sementara inbreng saham SIH mencapai Rp379,05 miliar. Adapun inbreng saham SSR bernilai Rp117,67 miliar. Selain itu, inbreng tanah dari TCP kepada SAI tercatat sebesar Rp803,55 miliar. Wakil Presiden Direktur SSIA, The Jok Tung, menjelaskan bahwa restrukturisasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk melakukan konsolidasi internal atas seluruh unit perhotelan. Menurutnya, konsolidasi diperlukan agar pengelolaan bisnis perhotelan dapat dilakukan secara lebih terarah dan terukur. "Transaksi ini dijalankan untuk melakukan konsolidasi internal atas unit-unit perhotelan Perseroan. Dengan konsolidasi ini, kinerja unit perhotelan dapat dipantau secara terpadu melalui laporan konsolidasi SAI," ujar The Jok Tung. Manajemen SSIA meyakini langkah restrukturisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional serta kinerja keuangan perusahaan. Pemantauan kinerja yang lebih terfokus diharapkan mampu mengoptimalkan aset perhotelan dan mendukung pertumbuhan pendapatan konsolidasi pada masa mendatang. Lebih jauh, The Jok Tung menegaskan bahwa transaksi ini akan membentuk pola organisasi dan struktur kepemilikan yang lebih efektif, sehingga memperkuat efektivitas pengambilan keputusan. Ia memastikan transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi afiliasi tersebut telah melalui proses penilaian independen dan dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. (end)
