News

MESKI ADA TARIF TRUMP, MENDAG YAKIN TARGET NILAI EKSPOR 2025 TERCAPAI

2025-12-05 07:05:39 | category : BIS | company id : EKOM

33825528 IQPlus, (5/12) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan tetap optimistis Indonesia mampu mencapai target nilai ekspor tahun 2025 sebesar 294,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meskipun masih ada tantangan seperti tarif dagang oleh Presiden AS Donald Trump. "Oh, (tarif Trump) enggak (tidak mengganggu kinerja pencapaian target). Kami optimistis terus," kata Mendag Budi saat ditemui di Jakarta, Kamis. Adapun nilai ekspor Indonesia per Oktober 2025 baru mencapai 234,04 miliar dolar AS atau 79,5 persen dari target keseluruhan tahun ini. "(Ini karena) naiknya akhir tahun 7,1 persen (secara tahunan/yoy), sekarang tumbuh 6,96 persen (sepanjang periode Januari-Oktober 2025). Ya jadi kami kejar nanti," ujar Mendag menambahkan. Lebih lanjut, Mendag mengatakan alasan lain mengapa pemerintah masih optimistis untuk mencapai target ambisius itu pada akhir bulan ini, menyusul diskusi antara Kemendag, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). "Kemarin kami diskusi dengan Kadin, dengan GPEI bahwa optimis bahwa itu akan tercapai," kata dia lagi. Mengenai progres negosiasi tarif dagang Indonesia ke AS, Mendag mengatakan proses itu masih berjalan hingga saat ini. "Belum, masih menunggu, ya. Mudah-mudahan, ya (bisa secepatnya), (kami) masih menunggu," ujar dia. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Oktober 2025 mengalami surplus sebesar 2,39 miliar dolar AS, dengan rincian ekspor 24,24 miliar dolar AS dan impor 21,84 miliar dolar AS. Menurut BPS, untuk ekspor produk nasional hingga Oktober meningkat 6,96 persen secara tahunan (yoy), sementara impor sedikit mengalami kenaikan yakni 2,19 persen yoy. Adapun surplus perdagangan dengan AS meningkat signifikan dari 11,6 miliar dolar AS pada Januari-Oktober 2024 menjadi 14,9 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun 2025, atau tumbuh 28,4 persen. Menurut Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, surplus perdagangan tersebut terjadi karena banyak eksportir melakukan front loading atau percepatan pengiriman barang sebelum tarif impor AS resmi diberlakukan awal Agustus 2025. Kondisi ini membuat Neraca Perdagangan Indonesia dengan AS tetap terjaga. (end/ant)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com