2025-12-05 14:15:58 | category : BIS | company id : TLKM
33851281 IQPlus, (5/12) - Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Veranita Yosephine menilai inovasi kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital menjadi kebutuhan strategis dalam laju perkembangan ekonomi digital nasional di masa depan. Hal ini menyusul banyak negara di kawasan Asia yang telah memasuki fase ekonomi digital tingkat lanjut, di mana teknologi menjadi penggerak utama produktivitas dan pertumbuhan ekonomi (hyper-digital domestic economy). "Di banyak negara di kawasan regional seperti Asia telah terjadi banyak pergeseran arah kebijakan dan regulasi (regional regulation shift), tentang transformasi digital yang berdampak pada banyak sektor termasuk dalam keamanan digital, industri hingga ekonomi," kata Veranita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan bahwa tantangan global, mulai dari fragmentasi geopolitik hingga persaingan teknologi antarnegara besar, mendorong Indonesia untuk membangun infrastruktur digital yang lebih kuat dan mandiri. "Telkom terus memperkuat perannya sebagai digital orchestrator melalui penguatan konektivitas, pembangunan infrastruktur digital dan pengoperasian 35 data center yang tersebar di berbagai wilayah," ujar dia. Veranita mengatakan selain kapabilitas dan kredibilitas di bidang infrastruktur digital dan konektivitas yang andal, Telkom juga menghadirkan Telkom AI Center of Excellence. Inisiatif uni menjadi wadah strategis Telkom Solution dalam memperkuat ekosistem kecerdasan buatan nasional dan memastikan implementasi AI berjalan terarah serta berkelanjutan yang dibangun di atas empat pilar utama yang menggabungkan edukasi dan inovasi dalam AI Campus, AI Playground, AI Connect dan AI Hub. Melalui empat pilar ini, Telkom berkomitmen menghadirkan ekosistem AI yang holistik, terintegrasi, dan memberikan dampak nyata bagi transformasi digital Indonesia. Inovasi tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru sekaligus memperkuat ekosistem digital Indonesia yang berdaulat dan berkelanjutan. "Sebagai individu, pelaku industri dan anak bangsa, kita harus memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi teknologi global, tetapi kita perlu menjadi bangsa yang menentukan arah dan masa depannya sendiri. Inilah momentum penting untuk mewujudkan agenda Indonesia Emas 2045,"kata Veranita. (end/ant)