2025-12-09 07:08:29 | category : BIS | company id : COMD
34225686 IQPlus, (9/12) - Harga minyak turun 2 persen pada hari Senin (8 Desember) setelah Irak memulihkan produksi di salah satu ladang minyaknya yang menyumbang 0,5 persen dari pasokan minyak dunia, sementara investor mempertimbangkan perundingan yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Ukraina. Harga minyak mentah Brent berjangka turun US$1,26, atau 1,98 persen, menjadi US$62,49 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di US$58,88, turun US$1,20, atau 2 persen. Irak memulihkan produksi di ladang minyak West Qurna 2 milik Lukoil, salah satu yang terbesar di dunia, setelah kebocoran pada pipa ekspor memangkas produksinya, dua pejabat energi Irak mengatakan kepada Reuters pada hari Senin. Harga minyak sebelumnya sedikit berkurang setelah beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Irak telah menghentikan produksi di ladang tersebut, yang memproduksi sekitar 460.000 barel per hari. Kedua kontrak ditutup pada sesi perdagangan Jumat di level tertinggi sejak 18 November. "Jika ada kesepakatan yang dicapai dalam waktu dekat terkait Ukraina, ekspor minyak Rusia akan meningkat dan menekan harga minyak," kata Tamas Varga, analis pasar minyak di PVM. Sementara itu, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 84 persen pada pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu, menurut data LSEG. Namun, komentar anggota dewan menunjukkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan menjadi salah satu yang paling memecah belah dalam beberapa tahun terakhir, yang akan meningkatkan fokus investor pada arah kebijakan dan dinamika internal bank. (end/Reuters)