2025-12-09 16:02:51 | category : BIS | company id : IPCC
34257756 IQPlus, (9/12) - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan efisiensi operasional melalui digitalisasi dan otomasi guna menekan beban usaha pada 2025, sejalan dengan pertumbuhan kinerja perseroan yang tetap positif sepanjang tahun ini. Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan, pendapatan perseroan hingga tahun berjalan 2025 tumbuh sekitar 12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara laba bersih meningkat 28 persen. "Beban usaha naik sekitar sembilan persen, masih sejalan dengan kenaikan pendapatan. Namun ke depan kami akan fokus pada otomasi proses dan efisiensi tenaga alih daya melalui digitalisasi layanan," kata Sugeng dalam Media Expose SPMT Group di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan, komponen terbesar dalam beban usaha berasal dari kerja sama mitra usaha (KSMU), terutama tenaga alih daya dan pengamanan yang terdampak penyesuaian upah minimum. Selain itu, peningkatan aktivitas ekspor juga mendorong tambahan kebutuhan tenaga operasional di lapangan. IPCC saat ini memiliki sekitar 80 pegawai organik dan lebih dari 350 tenaga alih daya. Digitalisasi sistem operasi terminal diharapkan dapat mengurangi kebutuhan proses manual, menghemat waktu penanganan kendaraan, dan menekan biaya operasional. Sugeng menambahkan, kunjungan kapal yang ditangani IPCC diproyeksikan tumbuh sekitar 5-10 persen pada tahun depan, mengikuti peningkatan ekspor kendaraan yang masih menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan, sekitar 70 persen. "Dengan efisiensi dan layanan yang semakin terintegrasi, kami ingin memastikan pertumbuhan pendapatan dapat lebih tinggi dari pertumbuhan biaya, sehingga margin usaha terus membaik," ujar dia. Sejalan dengan performa keuangan, IPCC dijadwalkan membagikan dividen interim sekitar 25 persen dari laba bersih tahun buku berjalan atau setara sekitar Rp26,2 miliar pada 7 Januari mendatang. Upaya perbaikan efisiensi juga menjadi bagian sinergi IPCC bersama induk usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) dalam mengoptimalkan biaya logistik nasional dan mendorong peningkatan daya saing ekspor kendaraan Indonesia. (end/ant)