Selamat pagi,
Wall Street pada perdagangan Kamis waktu setempat berakhir mixed dikarenakan investor lebih memilih wait and see ditengah ketidakpastian ekonomi global, Brexit, dan kenaikan suku bunga masih membayangi pasar. Adapun, sektor utilitas, real estate dan konsumsi mengalami defensif, sementara sektor keuangan mengalami tekanan menunggu hasil kebijakan moneter The Fed terbaru. Selain itu Dow Jones +0.29%, S&P 500 -0.02%, dan Nasdaq -0.39%.
Bursa Eropa berakhir melemah tipis setelah bank sentral European Central Bank (ECB) secara resmi menghentikan program pembelian obligasi di Desember ini senilai 2,6 triliun euro (Rp 42.998 triliun) dikarenakan ECB merasa program tersebut berdampak negatif pada pendapatan bunga bersih mereka. Dax -0.04%, CAC 40 -0.26%, FTSE 100 -0.04%, dan Stoxx 600 -0.17%.
Harga minyak mentah ditutup menguat dikarenakan adanya harapan investor terjadi defisit pasokan minyak lebih cepat dari dugaan sebelumnya.Hal itu terjadi ditengah adanya Kepakatan produksi antara negara yang tergabung dengan OPEC dan Rusia dan keputusan Kanada yang mengamanatkan pemangkasa produdksi dalam menciptakan defisit pasokan di pasar minyak.
IHSG pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatannya ditopang menguatnya sembilan sektor yang dipimpin oleh kenaikan infrastruktur dan aneka industri. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 686 miliar dengan saham PTBA dan KPIG menjadi net top buyer, sedangkan saham BBNI dan KLBF menjadi net top seller. Saham penopang kenaikan indeks yakni BMRI dan TLKM, saham penekan indeks adalah MEGA dan HMSP. Kami memperkirakan indeks pada hari bergerak menguat dengan range pergerakan 6142-6200. Saham yang diperhatikan INDF (buy), PGAS (buy), KLBF (buy), BBNI (buy), ESSA (SoS), dan BEST (buy).
DISCLAIMER ON