Selamat pagi,
Wall Street pada perdagangan Kamis waktu setempat berakhir di zona merah dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang lemah. Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan baru untuk barang-barang modal utama buatan AS secara tak terduga turun pada Desember. Hal Ini menunjukkan terjadi perlambatan dalam bisnis peralatan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi AS. Sementara laporan lain menunjukkan penjualan rumah di AS turun pada bulan lalu ke level terendah sejak November 2015 yakni turun -1.2% MoM dibandingkan estimasi yang diperkirakan tumbuh 0.8% MoM. Dow Jones -0.40%, S&P500 -0.35%, dan Nasdaq -0.39%.
Bursa Eropa juga ikut lesu terseret pelemahan di Wall Street. Selain itu, rilis laporan kinerja perusahaan yang mengecewakan juga menjadi sentiment negative membawa indeks di bursa Eropa turun. Adapun, sektor perbankan memimpin pelemahan indeks di tengah kabar dugaan kesalahan prosedur. FTSE 100 -0.85%, Stoxx600 -0.28%, CAC 40 +0.00% dan Dax +0.19%.
Harga minyak mentah berakhir melemah dibebani rilis data persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik 3.67 juta barel diatas estimasi 3.08 juta barel, sedangkan produksi melonjak menjadi 12 juta barel per hari.
IHSG pada perdagangan kemarin bergerak mixed namun berhasil ditutup menguat dipimpin menguatnya sektor pertambangan dan industri dasar. Asing hingga kemarin selama dua hari berturut-turut mencatatkan aksi beli sebesar Rp 351 miliar dengan saham PGAS dan BBRI menjadi net top buyer, sementara saham TOWR dan JPFA menjadi net top seller. Kami memperkirakan IHSG pada hari ini masih bergerak mixed namun cenderung menguat dengan range pergerakan 6507-6551. Saham yang diperhatikan adalah kras (BUY), JPFA (buy), BRPT (buy), BNGA (SoS), HOKI (buy), PGAS (buy).
DISCLAIMER ON