Selamat pagi,
Wall Street pada perdagangan Kamis waktu setempat ditutup melemah dikarenakan rilis data pertumbuhan ekonomi yang melambat dibawah estimasi secara setahun penuh. Adapun, pertumbuhan ekonomi AS di 2018 tercatat 2,9% berada di bawah target pemerintahan Trump sebesar 3%. Namun secara kuartal pertumbuhan GDP di kuartal IV tumbuh sesuai estimasi 2.6% QoQ. Selain itu, penurunan di Wall Street juga dikarenakan investor berfokus pada hasil pertemuan Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dimana AS dan Korea Utara gagal mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi Semenanjung Korea. Dow Jones -0.27%, S&P500 -0.28%, dan Nasdaq -0.29%.
Bursa Eropa berakhir bervariatif investor mewaspadai beberapa kabar terkait kondisi geopolitik dari seluruh dunia, yakni hasil pertemuan Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, negosiasi dagang antara AS dan China usai Perwakilan Dagang Amerika Serikat mengatakan perundingan dagang dengan China masih jauh dari kata sepakat, dan juga ketidakpastian Brexit. Adapun, sektor Sumber daya alam mencatatkan kinerja terburuknya. FTSE 100 -0.46%, Stoxx600 +0.06%, CAC 40 +0.29% dan Dax +0.25%.
Harga minyak mentah ditutup menguat masih ditopang dari penurunan tajam persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu. Meskipun demikian, kenaikan harga minyak tertahan dipicu berlanjutnya ketegangan perdagangan AS-Cina, serta tanda-tanda perlambatan ekonomi China dan India.
IHSG pada perdagangan kemarin berakhir melemah tajam mengikuti pelemahan bursa global serta sentiment dari rilis beberapa kinerja keuangan emiten yang tidak sesuai dengan estimasi. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1.3 triliun dengan saham ASII dan UNTR menjadi net top seller, sementara saham SRAJ dan BBNI menjadi net top buyer. Saham penekan indeks ASII dan BBCA, sedangkan saham penopang indeks TOWR dan AKRA. Kami perkirakan IHSG pada hari ini bergerak melemah dengan range pergerakan 6407-6468. Saham yang diperhatikan adalah ASII (buy), LPPF (SoS), ANTM (buy), GIAA (SoS), SILO (buy), AKRA (SoS).
DISCLAIMER ON