Daily Research 23 Februari 2023

Profindo Research 23 Februari 2023

Bursa Saham Amerika mayoritas melemah pada Rabu (22/2) risalah dari pertemuan Februari Federal Reserve menambah ekpektasi bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan menekan inflasi. Kebijakan restriktif perlu dipertahankan untuk memastikan bahwa inflasi berada pada tren penurunan.

DJIA -0.26%, S&P500 -0.16%, Nasdaq +0.13%

 

Bursa Eropa mayoritas melemah pada Rabu (21/2) investor mencerna hasil dari rilis data ekonomi Jerman dimana inflasi di Jerman meningkat dan lebih banyak pendapatan perusahaan menjelang rilis risalah pertemuan terakhir Federal Reserve.

Dax +0.01%, FTSE 100 -0.59%, CAC40 -0.13%

 

Bursa Asia-Pasifik kompak melemah pada Rabu (22/2) mengekor bursa global lainnya, ketakutan akan inflasi dan suku bunga menjadi sentimen pemberat pasar. Kekhawatiran akan kondisi bisnis yang terus menguat di Amerika akan terus memicu inflasi.  

Nikkei -1.34%, HSI -0.51%, Shanghai -0.47%, Kospi -1.68%

 

Harga emas melemah ke level $1841 pada Rabu (22/2). Harga minyak WTI jatuh cukup dalam di level $73.95 pada Rabu (22/2) karena investor focus pada data saat ini yang akan membuat bank sentral lebih agresif untuk menaikkan suku bunga membuat tekanan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Gold -0.12%, WTI Oil -3.16%

 

Indeks Harga Saham Gabungan

Pada perdagangan Rabu 22 Februari 2023 IHSG ditutup pada level 6809 melemah sebesar 0.92%. IHSG sedari awal sudah dibuka gapdown pada zona merah dan terus melemah cukup dalam hingga akhir penutupan sesi satu. IHSG mulai rebound di sesi kedua walaupun masih ditutup pada zona merah. Secara teknikal IHSG terkonfirmasi membentuk swing high yang valid setelah menembus resisten minor. Transaksi IHSG sebesar 8.80 T, asing net sell 2.5 T. Sektor teknologi menjadi sektor pemberat bagi IHSG. Pada perdagangan Kamis 23 Februari 2023, IHSG diprediksi akan kembali melemah. Saham-saham yang dapat diperhatikan ESSA, BIPI, IMAS, LSIP, ASSA, SKRN.

Disclaimer on


Lastest Post