2025-09-19 11:29:13 | category : BIS | company id : PTBA
26141108 IQPlus, (19/9) - Di tengah kekayaan budaya Sumatera Barat, songket Silungkang dari Sawahlunto telah lama dikenal sebagai kain tenun yang sakral dan bernilai tinggi. Hingga akhirnya di tangan seorang perempuan muda visioner, Arindha Sukma, warisan budaya ini kini menemukan identitas baru yang lebih modern dan mendunia. Melalui Mojao Art, UMKM yang didirikannya pada 2022, Arindha berhasil mengubah songket dari sekadar lembaran kain adat menjadi busana siap pakai yang trendi dan relevan. Inovasi yang Mengubah Paradigma Dalam siaran pers PTBA (19/9) Eko Prayitno P.H. Corporate Secretary Division Head PTBA menyampaikan bahwa Berbeda dengan produk songket konvensional, Mojao Art mengolahnya menjadi beragam item fashion kasual, mulai dari topi, tas, hingga outerwear yang bisa dikenakan sehari-hari oleh semua kalangan. Ide ini lahir dari keinginan Arindha agar songket tidak hanya tersimpan di lemari, tetapi juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern. Langkah berani ini terbukti sukses. Berkat promosi aktif di media sosial seperti Instagram dan TikTok serta partisipasi dalam berbagai acara, produk Mojao Art cepat digandrungi. Salah satu momen puncaknya adalah saat Mojao Art tampil di Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCA). Pada acara tersebut, lebih dari 80 item ludes terjual, bahkan busana rancangannya dipakai oleh seorang diva. Dukungan yang Mempercepat Pertumbuhan Meski permintaan pasar terus meningkat hingga mencapai 200 pesanan per bulan, Mojao Art sempat terkendala oleh keterbatasan modal. Untungnya, sejak awal berdiri, Mojao Art mendapat dukungan penuh dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai mitra binaan. Bantuan berupa mesin jahit dan fasilitas produksi lainnya memungkinkan Mojao Art untuk terus berproduksi dan memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Berkat dukungan ini, Mojao Art kini mampu meraup pendapatan kotor sekitar Rp600 juta per tahun. Menuju Panggung Internasional Meski sudah sukses di pasar lokal, Arindha tidak ingin berhenti. Ia memiliki mimpi besar untuk membawa songket Silungkang menembus pasar ekspor. Baginya, songket adalah warisan yang harus terus hidup, beradaptasi, dan membuktikan bahwa ia mampu menjadi bagian dari industri fashion global. Kisah Mojao Art adalah bukti nyata bagaimana inovasi dan kreativitas dapat mengubah warisan budaya menjadi komoditas berharga yang tidak hanya dilestarikan, tetapi juga terus berkembang dan relevan. (end)
| Tanggal | Category | Headline | Details |
|---|---|---|---|
| 2025-09-19 11:29:13 | BIS | PTBA DUKUNG KERAJINAN SONGKET MOJOA ART | 26141108 IQPlus, (19/9) - Di tengah kekayaan budaya Sumatera Barat, songket Silungkang dari Sawahlunto telah lama dikenal sebagai kain tenun yang sa... Readmore |
| 2025-09-19 11:25:06 | BIS | KCIC: DISKON TIKET WHOOSH DAPAT TINGKATKAN VOLUME PENUMPANG | 26141046 IQPlus, (19/9) - PT KCIC mengatakan pemberian diskon tiket kereta cepat Whoosh untuk periode pemesanan 17-19 September dan keberangkatan 22... Readmore |
| 2025-09-19 11:18:42 | BIS | ELVI FELICIA KURANGI KEPEMILIKAN SAHAM LAPD | 26140655 IQPlus, (19/9) - Elvi Felicia selaku pemegang saham PT Leyand International Tbk (LAPD) telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada tan... Readmore |
| 2025-09-19 11:10:37 | BIS | INDOFARMA (INAF) LAKUKAN RESTRUKTURISASI GUNA PERKUAT KEUANGAN DAN BISNIS | 26140171 IQPlus, (19/9) - PT Indofarma, Tbk (INAF) melakukan upaya perbaikan dan pemulihan dengan melaksanakan restrukturisasi Perusahaan. Rancangan... Readmore |
| 2025-09-19 11:15:46 | BIS | KEMENTAN DAN FAO PERLUAS PROGRAM BIOSEKURITI | 26140338 IQPlus, (19/9) - Didorong oleh keberhasilan inisiatif biosekuriti dalam mencegah Demam Babi Afrika/african swine fever (ASF) di Kalimantan... Readmore |