News

HARGA MINYAK NAIK DITENGAH HARAPAN PENURUNAN SUKU BUNGA AS

2024-07-12 07:22:13 | category : BIS | company id : COMD

19326473 IQPlus, (12/7) - Harga minyak naik untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis dimana patokan Brent menetap di atas US$85 per barel karena meningkatnya harapan penurunan suku bunga AS setelah data menunjukkan perlambatan inflasi yang tidak terduga. Minyak mentah berjangka Brent naik 32 sen, atau 0,4 persen, menjadi menetap di $85,40 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 52 sen, atau 0,6 persen, menjadi US$82,62 per barel. Data menunjukkan harga konsumen AS turun pada bulan Juni, memicu harapan Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya. Setelah data tersebut dirilis, para pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 89 persen pada bulan September, naik dari 73 persen pada hari Rabu. Melambatnya inflasi dan penurunan suku bunga kemungkinan akan memacu lebih banyak aktivitas ekonomi, kata analis Growmark Energy. Ketua Fed Jerome Powell mengakui tren peningkatan tekanan harga baru-baru ini, namun mengatakan kepada anggota parlemen bahwa diperlukan lebih banyak data untuk memperkuat alasan penurunan suku bunga. Data tersebut menarik indeks dolar AS lebih rendah dan hal itu akan mendukung harga minyak, kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy. Pelemahan greenback dapat meningkatkan permintaan minyak dalam mata uang dolar dari pembeli yang menggunakan mata uang lain. Harga juga naik pada hari Rabu, menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut setelah data AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah di pasar minyak utama dunia seiring dengan penurunan persediaan dan kuatnya permintaan bensin dan bahan bakar jet. Minyak mentah berjangka AS bulan depan mencatat kenaikan paling tajam terhadap kontrak bulan depan sejak April. Kesediaan pelaku pasar untuk membayar premi untuk tanggal pengiriman lebih awal, struktur yang dikenal sebagai kemunduran, biasanya merupakan tanda terbatasnya pasokan. Beberapa pihak masih percaya bahwa prospek permintaan minyak masih lemah. Dalam laporan pasar minyak bulanannya, Badan Energi Internasional (IEA) melihat pertumbuhan permintaan global melambat hingga di bawah satu juta barel per hari pada tahun ini dan tahun depan, terutama mencerminkan kontraksi konsumsi Tiongkok. (end/Reuters)



Tanggal Category Headline Details
2024-07-12 07:22:13 BIS HARGA MINYAK NAIK DITENGAH HARAPAN PENURUNAN SUKU BUNGA AS 19326473 IQPlus, (12/7) - Harga minyak naik untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis dimana patokan Brent menetap di atas US$85 per barel kar... Readmore
2024-07-12 07:26:44 BIS KAPUAS PRIMA COAL (ZINC) BAYAR AMORTISASI OBLIGASI 2018 19326768 IQPlus, (12/7) - PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) menyampaikan telah melakukan pembayaran Amortisasi ke-5 Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahu... Readmore
2024-07-12 07:30:27 BIS TRINITI DINAMIK (TRUE) SUDAH GUNAKAN DANA IPO SEBESAR Rp147,6 MILIAR 19326972 IQPlus, (12/7) - PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE) emiten bidang Real Estate dan Pengembangan Properti menyampaikan realisasi penggunaan dana... Readmore
2024-07-12 07:35:06 BIS GARUDA INDONESIA RAIH PERINGKAT IDBB DARI PEFINDO BERKAT BISNIS STABIL 19327252 IQPlus, (12/7) - PT Garuda Indonesia meraih peringkat IdBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) berkat kemampuan kinerja perusahaa... Readmore
2024-07-12 07:39:32 BIS BNI BLOKIR 214 REKENING TERINDIKASI JUDI ONLINE HINGGA JUNI 2024 19327377 IQPlus, (12/7) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah melakukan pemblokiran rekening terhadap 214 rekening yang terindika... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900