News

PESANAN PABRIK JERMAN MENINGKAT 0,2 PERSEN DI FEBRUARI

2024-04-05 14:54:59 | category : BIS | company id : INEW

09553551 IQPlus, (5/4) - Pesanan pabrik Jerman meningkat pada bulan Februari 2024 setelah penurunan tajam pada awal tahun – menambah harapan bahwa perekonomian berada pada titik terendahnya dan kemungkinan resesi hanya terjadi dalam waktu singkat dan tidak terlalu parah. Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan peningkatan permintaan sebesar 0,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Angka tersebut lebih buruk dari perkiraan median sebesar 0,7 persen dalam survei Bloomberg. Peningkatan ini disebabkan oleh sektor mesin dan peralatan, serta farmasi dan bahan kimia, kata badan statistik. Data tiga bulan yang tidak terlalu fluktuatif menunjukkan kenaikan 2,8 persen dari periode sebelumnya, menurut Destatis. Jerman adalah satu-satunya negara Kelompok Tujuh (G7) yang mengalami kontraksi pada tahun lalu dan kini sedang mendekati resesi. Bundesbank telah memperingatkan bahwa output dapat mengalami kontraksi pada periode Januari-Maret setelah turun 0,3 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2023. Ekonom yang disurvei Bloomberg juga memperkirakan kontraksi lain sebesar 0,1 persen pada kuartal pertama. Permasalahan ekonomi ini sebagian besar disebabkan oleh terputusnya pasokan energi Rusia, lemahnya permintaan ekspor di Asia, permasalahan di antara produsen mobil di negara tersebut dalam beradaptasi dengan transisi ramah lingkungan, dan tingginya suku bunga. Namun Bundesbank menegaskan bahwa penurunan ekonomi yang parah tidak mungkin terjadi dan Presidennya Joachim Nagel telah berulang kali menolak anggapan bahwa Jerman kembali menjadi orang sakit di Eropa. Meski demikian pelemahan dirasakan di zona euro yang lebih luas, yang perekonomiannya beranggotakan 20 negara berhasil menghindari resesi pada paruh kedua tahun 2023. Data terbaru perekonomian Jerman beragam. Survei ekspektasi ZEW dan indeks iklim bisnis Ifo keduanya meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret. Namun, indeks aktivitas pabrik dari S&P Global secara tak terduga turun jauh di bawah ambang batas yang menandakan ekspansi. Lembaga-lembaga yang memberikan nasihat kepada pemerintah baru-baru ini menurunkan perkiraan tersebut secara signifikan. Output hanya akan naik 0,1 persen pada tahun 2024, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang memperkirakan ekspansi sebesar 1,3 persen, kata mereka. Pertumbuhan diperkirakan meningkat hingga 1,4 persen pada tahun 2025. (end/Bloomberg)



Tanggal Category Headline Details
2024-04-05 14:54:59 BIS PESANAN PABRIK JERMAN MENINGKAT 0,2 PERSEN DI FEBRUARI 09553551 IQPlus, (5/4) - Pesanan pabrik Jerman meningkat pada bulan Februari 2024 setelah penurunan tajam pada awal tahun – menambah harapan bahwa... Readmore
2024-04-05 14:49:46 BIS SAMBUT LEBARAN, GRUP UT FASILITASI MUDIK AMAN DAN NYAMAN UNTUK KARYAWAN 09553232 IQPlus, (5/4) - Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Grup PT United Tractors Tbk (UT) kembali menyelenggarakan mudik bersama tahun 2024 u... Readmore
2024-04-05 14:47:10 BIS BERHASIL BANGUN FUNDAMEN BISNIS YANG SOLID, INI TANGGAPAN PARA PENGAMAT TENTANG GARUDA INDONESIA (GIAA) 09553064 IQPlus, (5/4) - PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk (GIAA) secara konsolidasi berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 40% di sepanj... Readmore
2024-04-05 14:41:27 BIS ADIRA FINANCE TERBITKAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH TOTAL SENILAI Rp2 TRILIUN 09552788 IQPlus, (5/4) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance berencana menerbitkan obligasi dan Sukuk Mudharabah total sen... Readmore
2024-04-05 14:33:37 BIS PLN IP KEBUT PEMBANGUNAN PLTS 500 MW DARI PROYEK HIJAUNESIA 09552367 IQPlus, (5/4) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengebut pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 500 megawatt dari proyek Hijaun... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900