News

MENPERIN: KINERJA SEKTOR MANUFAKTUR TURUT DIPACU PENERAPAN INDUSTRI 4.0

2024-10-02 09:23:44 | category : BIS | company id : EKOM

27533663 IQPlus, (1/10) - Sektor manufaktur Indonesia terus menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2024, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dibandingkan banyak negara anggota G20, seperti Tiongkok, Rusia, dan Brasil. Industri pengolahan nonmigas tetap menjadi kontributor terbesar PDB nasional dengan 16,70 persen dan pertumbuhan sektor ini mencapai 4,63 persen. Sementara itu, berdasartkan data World Bank, menunjukkan bahwa nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia menempati peringkat ke-12 dunia dengan nilai USD255 miliar pada tahun 2023. Capaian ini menjadikan Indonesia unggul dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam, juga melampaui beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris. "Performa sektor manufaktur yang prima tersebut juga dipacu oleh akselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Ini merupakan strategi kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,. kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada gelaran acara Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, dan Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (1/10). Oleh karena itu, pentingnya transformasi menuju industri 4.0 telah dicanangkan pada program Making Indonesia 4.0 sejak tahun 2018, yang menjadi kunci utama untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Pada kesempatan ini, Menperin mengapresiasi laporan survei pada 76 industri yang menyandang gelar .Champion INDI 4.0. karena telah mencapai hasil positif dalam upaya melakukan transformasi industri 4.0. Industri champion ini telah memenuhi kriteria-kriteria transformasi yang meliputi penurunan konsumsi energi mencapai 4% - 40%, peningkatan produktivitas sebesar 5% - 22%, dan penurunan cost production 3% - 78%. "Saya senang bahwa hari ini bertambah 24 industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0, sehingga total kita memiliki 100 industri Champion INDI 4.0. Saya berharap, untuk tahun depan, penambahannya minimal bisa 50 perusahaan industri, namun tetap dengan kriteria yang ketat," ujar Agus. Menperin mendorong industri-industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0 untuk terus konsisten menjalankan transformasinya menuju industri 4.0, sehingga ke depan dapat lebih banyak lagi yang menjadi percontohan sebagai lighthouse industri 4.0 baik skala nasional maupun global yang tergabung dalam Global Lighthouse Network - World Economic Forum (WEF). "Mari kita jadikan peringatan enam tahun program Making Indonesia 4.0 ini sebagai momentum untuk mengakselerasi capaian transformasi sektor industri manufaktur kita semakin meningkat," imbuhnya. Penghargaan Rintek Menperin menambahkan, keberhasilan implementasi Making Indonesia 4.0 tidak lepas dari adanya kemajuan ekosistem inovasi di Indonesia yang semakin baik. Hal ini ditandai dengan naiknya peringkat Global Innovation Index Indonesia pada tahun ini. Sejak 2013 sampai 2021, Global Innovation Index Indonesia berada di peringkat 83, 85, dan 87. "Baru pada 2022 naik ke peringkat 75, kemudian 2023 naik lagi ke peringkat 61, dan 2024 ini naik ke peringkat 54," sebutnya. The Global Innovation Index ini adalah indeks yang dirilis oleh WIPO (World Intellectual Property Organization) yang melakukan pemeringkatan 133 negara di dunia berdasarkan kinerja ekosistem inovasinya, seperti banyaknya jumlah paten inovasi yang didaftarkan, transfer teknologi, dan dana R&D yang digelontorkan. Menperin menjelaskan, penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek) yang diinisiasi oleh Kemenperin juga menjadi bagian penting. Upaya ini sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan yang telah mengembangkan inovasi teknologi. Penghargaan ini dimulai sejak tahun 2006 dan hingga kini telah diberikan kepada 121 inovasi dari 79 perusahaan industri. Pada tahun ini, penghargaan Rintek diberikan kepada 21 inovasi dari tahun 2023 dan 2024. Inovasi yang terpilih melalui proses seleksi ketat dari ratusan usulan yang diajukan oleh berbagai perusahaan, termasuk di bidang petrokimia, otomotif, farmasi, dan logam. Kinerja positif ini sejalan dengan laporan dari International Institute for Management Development (IMD), yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-27 dalam World Competitiveness Ranking (WCR) 2024. "Inovasi-inovasi ini telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi industri sebesar 11-48%, dan kami terus mendorong agar lebih banyak inovasi yang lahir dari industri dalam negeri. Kami berharap dengan terus mendorong inovasi dan teknologi, Indonesia dapat terus meningkatkan daya saingnya di kancah global," papar Agus. (end)



Tanggal Category Headline Details
2024-10-02 09:23:44 BIS MENPERIN: KINERJA SEKTOR MANUFAKTUR TURUT DIPACU PENERAPAN INDUSTRI 4.0 27533663 IQPlus, (1/10) - Sektor manufaktur Indonesia terus menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2024, pertumbuhan PDB I... Readmore
2024-10-02 09:27:56 BIS OJK OPTIMALKAN LINK KALTENG PANGKAS GAP LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 27533885 IQPlus, (2/10) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya memangkas gap literasi keuangan dengan inklusi keu... Readmore
2024-10-02 09:31:21 BIS TARIF LISTRIK TRIWULAN IV TIDAK NAIK, PLN JAGA PELAYANAN LISTRIK TETAP ANDAL 27534103 IQPlus, (2/10) - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif tenaga listrik triwulan IV (Oktober-... Readmore
2024-10-02 09:35:01 BIS ORACLE INVESTASI US$6,5 MILIAR DIRIKAN KAWASAN CLOUD DI MALAYSIA 27534283 IQPlus, (2/10) - Oracle berencana untuk berinvestasi lebih dari US$6,5 miliar untuk mendirikan kawasan cloud publik pertamanya di Malaysia,... Readmore
2024-10-02 09:43:00 BIS MENPAREKRAF BAHAS PELUANG KERJA SAMA DENGAN DIASPORA DI JERMAN 27534826 IQPlus, (2/10) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bahas peluang kerja sama dalam pengembangan s... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900