News

BANK DUNIA RAMAL PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASIA TIMUR DAN PASIFIK BAKAL MELAMBAT

2024-04-02 10:50:33 | category : BIS | company id : INEW

09238920 IQPlus, (2/4) - Bank Dunia memperkirakan perekonomian negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik bakal mengalami perlambatan pertumbuhan. Kondisi itu dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan memburuknya ketegangan geopolitik yang mengaburkan prospek kawasan ini. Mengutip The Business Times, Selasa, 2 April 2024, pertumbuhan produk domestik bruto diperkirakan sebesar 4,5 persen pada 2024 dan 4,3 persen pada 2025, turun dari perkiraan sebesar 5 persen pada 2023, kata Bank Dunia dalam perkiraan tengah tahunannya. Meskipun sebagian besar perekonomian di Asia Timur dan Pasifik diperkirakan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, namun laju pertumbuhannya masih lebih lambat dibandingkan dengan sebelum pandemi ini. Hambatan ini sebagian disebabkan oleh perlambatan yang diperkirakan terjadi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, yang ekspansinya diperkirakan melambat masing-masing menjadi 4,5 persen dan 4,3 persen pada tahun ini dan tahun depan. "Tiongkok bertujuan untuk melakukan transisi ke jalur pertumbuhan yang lebih seimbang, namun upaya untuk memicu pendorong permintaan alternatif terbukti sulit,"kata Bank Dunia dalam laporannya. Negara ini membutuhkan lebih dari sekadar stimulus fiskal konvensional, kata pemberi pinjaman pembangunan tersebut, seraya menambahkan bahwa perlindungan sosial yang lebih kuat, perpajakan progresif dan realokasi belanja publik dari infrastruktur ke sumber daya manusia akan membantu memacu konsumsi. Kecuali Tiongkok, negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik akan mencatatkan pertumbuhan yang stabil sebesar 4,6 persen pada tahun ini dan 4,8 persen pada tahun depan seiring dengan kemungkinan membaiknya ekspor barang dan membaiknya kondisi keuangan. Filipina, Vietnam, dan Kamboja diperkirakan akan mengalami pertumbuhan di atas 5 persen pada 2024 dan sekitar 6 persen pada 2025. Thailand dan Myanmar merupakan negara-negara yang tertinggal di antara negara-negara besar di kawasan ini. (end/ba)



Tanggal Category Headline Details
2024-04-02 10:50:33 BIS BANK DUNIA RAMAL PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASIA TIMUR DAN PASIFIK BAKAL MELAMBAT 09238920 IQPlus, (2/4) - Bank Dunia memperkirakan perekonomian negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik bakal mengalami perlambatan pertum... Readmore
2024-04-02 10:47:14 BIS BUKIT ASAM (PTBA) LEPAS 27,14 JUTA SAHAM TREASURI KE BNI 09238795 IQPlus, (2/4) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melakukan pengalihan atau penjualan sebanyak 27.147.900 lembar saham hasil buyback (treasuri... Readmore
2024-04-02 10:38:39 BIS KEMENPERIN PASANG STRATEGI KEMBANGKAN INDUSTRI KITCHEN APPLIANCES BERBASIS LOGAM 09238175 IQPlus, (2/4) - Kementerian Perindustrian mendorong agar sektor hilir industri logam dapat memberikan value added serta multiplier effect b... Readmore
2024-04-02 10:32:19 BIS WAHYU D. JATMIKO TAMBAH KEPEMILIKAN SAHAM LOPI 09237836 IQPlus, (2/4) - Wahyu Dwi Jatmiko selaku Direktur Utama PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) telah menambah porsi kepemilikan sahamny... Readmore
2024-04-02 10:27:05 BIS JINXIN FERTILITY DAN MORULA UMUMKAN KEMITRAAN STRATEGIS DI ASIA TENGGARA 09237513 IQPlus, (2/4) - Jinxin Fertility Group Limited (Jinxin) dan PT Morula Indonesia (Morula) dengan bangga mengumumkan kerja sama strategis ant... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900