News

INDEKS NIKKEI TEMBUS 50.000 UNTUK PERTAMA KALI

2025-10-27 07:51:02 | category : BIS | company id : INEW

29927881 IQPlus, (27/10) - Indeks Nikkei Jepang menembus level 50.000 untuk pertama kalinya pada hari Senin, melanjutkan serangkaian rekor berturut-turut di tengah ekspektasi belanja besar-besaran dari perdana menteri baru negara tersebut. Melewati ambang batas psikologis kunci ini merupakan tonggak sejarah terbaru bagi indeks saham unggulan yang telah meroket sejak Sanae Takaichi, seorang ekonom yang dikenal sebagai "fiscal dove", mulai berkuasa. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,6 persen menjadi 50.080,49 pada awal perdagangan. Indeks ini menembus angka 45.000 pada 16 September dan telah melewati angka-angka bulat berturut-turut dengan cepat. Hal ini menandai perubahan dramatis bagi pasar yang telah lama terpuruk, yang membuat Nikkei membutuhkan waktu 34 tahun untuk akhirnya pulih ke puncak Ekonomi Gelembungnya pada Februari 2024. Indeks ini naik ke ambang 50.000 Selasa lalu, ketika Takaichi lolos pemungutan suara parlemen untuk menjadi perdana menteri. Nikkei mengakhiri pekan ini dengan kenaikan 3,6 persen karena Takaichi menjanjikan kebijakan belanja proaktif, dengan paket stimulus ekonomi yang diperkirakan akan melebihi 13,9 triliun yen (S$120 miliar). "Paket fiskal cenderung disambut baik oleh pasar, terlepas dari dampak aktualnya terhadap perekonomian secara keseluruhan," kata Norihiro Yamaguchi, kepala ekonom Jepang di Oxford Economics. "Fakta bahwa fokus kebijakan Takaichi adalah pada investasi strategis dan area lain yang ramah pasar merupakan alasan lain mengapa pasar saham bereaksi kuat." Saham Jepang telah menguat sejak pertengahan Juli, ketika kekalahan telak Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dalam pemilu memicu spekulasi bahwa Shigeru Ishiba, yang berpandangan hawkish terhadap kebijakan fiskal, akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri. Ishiba akhirnya mengumumkan pada bulan September bahwa ia akan mundur, yang memicu pemungutan suara kepemimpinan partai yang dimenangkan oleh Takaichi, seorang pendukung kebijakan stimulus "Abenomics" mendiang perdana menteri Shinzo Abe. (end/Reuters)



Tanggal Category Headline Details
2025-10-27 07:51:02 BIS INDEKS NIKKEI TEMBUS 50.000 UNTUK PERTAMA KALI 29927881 IQPlus, (27/10) - Indeks Nikkei Jepang menembus level 50.000 untuk pertama kalinya pada hari Senin, melanjutkan serangkaian rekor berturut-... Readmore
2025-10-27 07:53:17 BIS SSIA LAKUKAN RESTRUKTURISASI SAHAM DI ANAK USAHANYA 29928282 IQPlus, (27/10) - PT Surya Semesta Internusa Tbk.(SSIA) melakukan restrukturisasi internal atas kepemilikan saham di anak usahanya pada ta... Readmore
2025-10-27 07:57:23 BIS ADIRA: PROGRAM UMRAH DONGKRAK RETENSI PELANGGAN HINGGA 35 PERSEN 29928597 IQPlus, (27/10) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat peningkatan retensi pelanggan hingga 35 persen tahun 2025 in... Readmore
2025-10-27 08:00:10 BIS PENDAPATAN KIAN SANTANG MULIATAMA Rp175,23 MILIAR HINGGA SEPTEMBER 29928661 IQPlus, (27/10) - PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) meraih pendapatan Rp175,23 miliar hingga periode 30 September 2025 naik tajam dari R... Readmore
2025-10-27 08:07:55 BIS PASIR SILIKA DAN LEYAND INTERNASIONAL (LAPD) JADI TONGGAK SEJARAH PENTING BAGI JSI SINERGI MAS 29929201 IQPlus, (27/10) - PT JSI Sinergi Mas terus mematangkan dua langkah penting dalam perjalanan bisnis perusahaan. Langkah yang dimaksud adala... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com