Pada perdagangan Jumat 20 Desember 2024, IHSG ditutup pada level 6.983,86 menguat 0.09%.
Dalam sepekan IHSG melemah sebesar 4.65%. pelemahan ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen eksternal maupun domestik.
Dari eksternal, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pernyataan The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Seriakt yang mengisyaratkan pendekatan lebih hati-hati untuk menurunkan suku bunga pada 2025 meningkatkan ketidakpastian di pasar global, termasuk Indonesia. The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga di tahun depan sebanyak 2 kali saja. Hal ini berdampak pada ekspektasi pelaku pasar yang sebelumnya mengharapkan pelonggaran moneter lebih agresif.
Dari domestik, rencana kenaikan PPN menjadi 12% mendapat respon negatif dari pelaku pasar karena dinilai berisiko menekan daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih mencatatkan deflasi selama delapan bulan berturut-turut meskpun masih pada kisaran targat BI.
Indeks Harga Saham Gabungan
Transaksi IHSG sebesar 12.484 T serta asing mencatatkan net sell sebesar 417.99 M di All Market. Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang IHSG meningkat sebesar 0.61%.
Pada perdagangan Senin 23 Desember IHSG diprediksi rebound yang bergerak pada rentang 6910 - 7047. Saham – saham yang dapat diperhatikan seperti SSIA, TLKM, ADMR.
Disclaimer On