Selamat pagi,
Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat ditutup melemah tajam lebih dari tiga persen dipimpin oleh anjloknya saham-saham di sektor perbankan dan industri karena penurunan imbal hasil obligasi AS yang jatuh ke titik terendah sejak pertengahan September yang mengisyaratkan kemungkinan terjadinya perlambatan ekonomi AS. Dow Jones -3.10%, S&P 500 -3.24%, dan Nasdaq -3.80%.
Bursa Eropa juga ditutup melemah dikarenakan investor ragu apakah Amerika Serikat (AS) dan China akan benar-benar mampu menyepakati perdamaian perang dagang. Hal ini terjadi terkait masa berlaku gencatan senjata tersebut selama 90 hari menjadi sentimen negatif bagi pasar. Akibatnya saham sektor otomotif memimpin penurunan di bursa Eropa. Dax -1.14%, CAC 40 -0.82%, FTSE 100 -0.56%, dan Stoxx 600 -0.76%.
Harga minyak mentah berakhir menguat di tengah adanya kekhawatiran pelemahan permintaan akibat masih berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Adapun, kenaikan tersebut dikarenakan para pelaku tengah fokus pada pertemuan organisasi eksportir minyak (OPEC) pada Kamis waktu setempat yang diperkirakan akan mengurangi produksi minyak setidaknya 1,3 juta bpd.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat terutama ditopang menguatnya sektor industri dasar dan sektor infrastruktur. Adapun, asing mencatatkan net buy sebesar RP 1.65 triliun dengan saham BRPT dan UNTR menjadi net top buyer, sedangkan saham CPIN dan ADRO menjadi net top seller. Secara teknikal, indeks ditutup menembus batal level resistance kuat. Sementara itu, RSI bergerak uptrend. Kami memperkirakan indeks pada hari ini masih melanjutkan penguatan dengan range pergerakan 6,063-6,200. Saham yang diperhatikan adalah JPFA (buy), UNTR (SoS), ABBA ( (buy), KREN (SoS), POOL (buy), ASII (buy).
DISCLAIMER ON